Berita Bekasi Nomor Satu

Jamaah Gelombang Pertama Dijadwalkan Tiba di Tanah Air Hari Ini

TIBA DI ASRAMA HAJI: Jemaah haji asal Kabupaten Bogor saat tiba di Asrama Haji Embarkasi Jakarta - Bekasi, Minggu (12/5). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, MEKAH–Masa puncak haji terakhir dan jamaah mulai kembali ke negara masing-masing, termasuk jamaah asal Indonesia. Kurnia, salah satu jamaah asal Solo dijadwalkan kembali ke tanah air hari ini, Sabtu (22/6).

”Alhamdulillah. Bahagia, semua rangkaian ibadah haji bisa saya jalani. Bahagia, segera pulang. Namun, saya juga sedih meninggalkan Makkah,” ujar Kurnia yang dikutip di Jawapos, Sabtu (22/6).

Kepala Daker Bandara PPIH Arab Saudi Abdillah mengatakan, jamaah yang tergabung dalam gelombang pertama dijadwalkan tiba di tanah air pukul 21.30 WIB. Terdata sebanyak 49 kloter yang akan diberangkatkan, uajrnya.

BACA JUGA:Puncak Haji Berakhir, Jamaah Mulai Tinggalkan Mina

”Sebanyak 49 kloter berangkat dari bandara Madinah dan Jeddah hingga 3 Juli,” kata Kepala Daker Bandara PPIH Arab Saudi Abdillah.

Sementara itu, para jamaah gelombang kedua bakal meninggalkan Makkah untuk bertolak ke Madinah. Di sana mereka akan tinggal sekitar sembilan hari untuk melakukan sejumlah kegiatan ibadah/ziarah.

Kepala Daker Madinah Ali Machzumi menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan fasilitas bagi para jamaah yang bakal tiba di Madinah. ”Mulai hotel tempat menginap, konsumsi, sampai transportasi,” ungkapnya.

BACA JUGA:Kabar Duka: Dua Jemaah Haji Asal Kota Bekasi Meninggal di Tanah Suci

Di sisi lain, Kementerian Agama (Kemenag) juga menyampaikan situasi para jamaah selama berada di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) pada 9–13 Zulhijah atau 15–19 Juni lalu. Berdasar data terakhir, total ada 40 jamaah tanah air yang wafat selama prosesi puncak haji di sana. Sebanyak 11 jamaah di antaranya meninggal di Arafah. Lalu, 29 jamaah lainnya wafat saat berada di Mina.

Dirjen PHU Kemenag Hilman Latief menjelaskan, seluruh jamaah yang meninggal berada di bawah penanganan petugas kesehatan di Arafah maupun Mina. ”Tidak ada yang tak mendapat perawatan dari petugas yang diterjunkan,” ujarnya.

Hilman menyampaikan pernyataan tersebut untuk mengklarifikasi maraknya kabar tentang banyaknya jamaah haji yang meninggal di Mina akibat heatstroke imbas gelombang panas ekstrem. Di sejumlah media sosial, beredar foto dan video yang memperlihatkan para jamaah yang meninggal di sekitar jamarat tanpa didampingi petugas.

BACA JUGA:2.731 Jemaah Asal Kota Bekasi Bersiap Ibadah Puncak Haji

Sementara itu, Kabid Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Indro Murwoko menuturkan bahwa 40 jamaah tersebut tidak meninggal di satu tempat. ”Ada yang meninggal di tenda dan pos kesehatan Arafah. Ada yang meninggal di pos kesehatan haji Indonesia di jamarat serta rumah sakit Arab Saudi yang ada di Arafah dan Mina,” jelasnya.

Indro menyampaikan, jamaah meninggal karena mengalami serangan jantung, stroke, dan dehidrasi. Bukan hanya itu, rata-rata jamaah haji yang meninggal di Arafah dan Mina memang memiliki penyakit bawaan dari tanah air. (ce1)