Berita Bekasi Nomor Satu

Riang dan Ngantuk di Awal Masuk Sekolah

MASIH NGANTUK : Seorang siswa menguap menahan kantuk saat mengikuti hari pertama masuk sekolah di SDN XVI Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Suasana riuh rendah membuncah pada hari pertama masuk sekolah di SDN XVI Kayuringin Jaya Bekasi Selatan Kota Bekasi, Senin (15/7). Para siswa begitu riang dan antusias melakoni kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Walaupun ada segelintir siswa yang terselip di antara mereka yang terlihat masih mengantuk.

Pantauan Radar Bekasi, puluhan orangtua siswa tampak sudah berkumpul di halaman sekolah sejak pukul 06.00 WIB. Mereka hadir untuk mengantar anaknya hingga masuk ke ruang kelas.

Sebagian dari mereka kebanyakan para wali murid peserta didik ajaran baru 2024/2025. Para orangtua ini sengaja meluangkan waktu untuk mengantarkan sang anak di hari pertama masuk sekolah.

BACA JUGA: Sekda Kabarkan Kadisdik Uu Saeful Mikdar Mundur, Fokus Pencalonan Pilkada Kota Bekasi 2024

Salah satu orangtua murid, Tika Satrio (33) berharap dengan diantarkannya putra keduanya itu dapat menjadi bukti kalau dirinya sudah mempercayai para guru untuk mendidik anaknya.

Sehingga para guru kedepan bisa berkolaborasi dengan baik selama proses belajar mengajar berlangsung.

“Harapannya yang terbaik buat anak saya dan pihak guru semoga proses belajar mengajar berjalan dengan baik hingga anak-anak lulus,” ungkap Tika.

Kegiatan MPLS ini dimulai dari acara simbolis dengan memasangkan baju merah putih kepada perwakilan salah satu murid laki – laki dan perempuan.

Kemudian dilanjutkan dengan pelepasan balon, pengenalan guru, lalu pengenalan lingkungan sekolah.

BACA JUGA: Ini Alasan Kadisdik Kota Bekasi Mundur versi BKPSDM

Kepala  SDN XVI Kayuringin Jaya, Jumiyati mengatakan, dalam acara simbolis pelepasan balon memiliki makna khusus bagi siswa baru.

“Itu ada maknanya, kita melepaskan balon untuk anak menggapai cita cita setinggi mungkin,” ucapnya

Ia juga menerangkan, jumlah siswa tahun ajaran baru yang tertampung tahun ini lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya.

Total kata dia, tahun lalu mencapai 76 siswa, namun di tahun sekarang hanya 65 siswa meski ada penambahanan rombongan belajar.

“Kemarin itu yang mendaftar ada 72, kebetulan 1 rombel itu ada 28, kita minta penambahan 8, jadi 36, tetapi karena usianya tidak mencukupi jadi yang tertampung hanya 65 siswa,” pungkasnya. (rez)