RADARBEKASI.ID, BEKASI – Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Bekasi menjamin sekolah swasta masih bisa menerima siswa baru.
Hal itu dikatakan Sekretaris BMPS Kota Bekasi, Ayung Sardi Dauly, menjawab pernyataan Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, yang meminta SMP swasta untuk memperpanjang masa pendaftaran bagi siswa baru.
Selain itu, sebagian sekolah swasta telah siap menggratiskan biaya sekolah bagi siswa miskin dan yatim. Ayung meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir lantaran Pemkot Bekasi telah memberikan sejumlah bantuan kepada siswa di sekolah swasta.
Diantaranya melalui BOSDA, Bantuan Siswa Miskin (BSM), beasiswa bagi siswa berprestasi, dan beasiswa tahfiz.
Sejak 2022, anggaran Rp4,5 miliar yang disiapkan Pemkot bagi siswa miskin yang tidak diterima di sekolah negeri tidak terserap maksimal.
Alasannya karena siswa yang dimaksud masuk ke sekolah negeri, dampaknya jumlah siswa di tiap rombel membludak hingga 48 siswa. Tahun ini, siswa tidak mampu yang masuk ke sekolah swasta akan diverifikasi oleh sekolah.
Salah satunya melalui data DTKS, ataupun siswa yang layak mendapatkan BSM dengan melampirkan SKTM. Bantuan ini tidak berlaku bagi siswa berlatar belakang keluarga ekonomi menengah atas.
“Tapi kalau mereka yang siap daftar karena kemarin itu istilahnya menunggu dijanjikan tidak jadi dapat (sekolah negeri) ya tetap normal,” ujar Ayung.
Besaran BSM dan BOSDA bagi sekolah swasta tahun ini lebih besar. Meskipun untuk BOSDA belum disamakan dengan sekolah negeri seperti yang dilakukan pemerintah pusat.
Untuk pendidikan gratis di sekolah swasta, BMPS juga telah memberikan alternatif lain yakni dengan menunjuk satu sekolah swasta sebagai pilot projek di tiap kecamatan.
Dengan catatan, pemberian Bosda kepada sekolah tersebut disamakan dengan yang diterima sekolah negeri, yakni sebesar Rp90 ribu.
Sementara, Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad mengimbau kepada calon siswa yang tidak diterima di sekolah negeri untuk melanjutkan pendidikannya di sekolah swasta. Utamanya di sekolah negeri, terdapat selisih antara pendaftar dengan daya tampung hingga 7 ribu siswa.
Ia menjamin Pemkot Bekasi tidak lepas tangan terhadap siswa yang tidak diterima di sekolah negeri.
“Pemerintah Kota Bekasi tidak melepas tanggungjawab kepada anak-anak yang belum berkesempatan untuk dapat bersekolah pada satuan pendidikan negeri, dengan cara pemerintah Kota Bekasi telah menjalin kerjasama dengan sekolah swasta yang ada untuk mendapatkan beasiswa pendidikan bagi anak-anak yang tidak mampu bersekolah di sekolah swasta,” ungkapnya.
Gani mengimbau agar sekolah swasta memperpanjang masa pendaftaran. Disamping itu, pemerintah juga memiliki beberapa bantuan pendidikan seperti BOS, PIP, BOSDA, BSM, serta beasiswa prestasi dan tahfidz oleh pemerintah pusat dan Pemkot Bekasi.
Saat ini Disdik Kota Bekasi tengah menghimpun usulan BSM dari sekolah swasta. Tercatat jumlah SMP swasta di Kota Bekasi saat ini sebanyak 248 sekolah. (sur)