Berita Bekasi Nomor Satu

Pendataan Bantuan Rp3 Juta untuk Siswa Swasta Setelah Cut Off Dapodik

ILUSTRASI:  Guru SMA Tulus Bhakti Kota Bekasi memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan dalam kelas. ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI  – Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah III masih menunggu cut off Data Pokok Pendidikan (Dapodik) untuk melakukan pendataan terkait siswa jalur afirmasi Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM) non-ekstrem yang masuk sekolah swasta untuk mendapatkan bantuan sebesar Rp3 juta karena tidak tertampung di sekolah negeri.

“Jadi, siswa yang sebelumnya mengikuti Pendaftaran Penerimaan Siswa Baru (PPDB) melalui jalur afirmasi KETM, tetapi tidak tertampung di sekolah negeri dan akhirnya masuk sekolah swasta, akan kami data setelah cut off Dapodik 2024,” ujar Kepala KCD Pendidikan Wilayah III, I Made Supriatna, kepada Radar Bekasi.

Cut off Dapodik diperkirakan akan ditutup pada 31 Agustus 2024. Menurut I Made, saat ini pihaknya belum mengetahui secara pasti kuota bantuan untuk jalur afirmasi KETM, namun kuota akan diajukan sesuai dengan anggaran perubahan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat.

“Kami belum tahu pasti berapa kuota untuk Kota dan Kabupaten Bekasi, yang pasti sesuai dengan ketersediaan anggaran,” tambahnya.

I Made menjelaskan, bantuan bagi siswa jalur afirmasi SKTM berbeda dengan jalur KETM ekstrem. Untuk jalur KETM ekstrem, data siswa diberikan langsung oleh Dinas Sosial (Dinsos) masing-masing wilayah.

“Untuk jalur afirmasi KETM ekstrem, bantuan disalurkan langsung ke sekolah-sekolah negeri, sementara jalur afirmasi KETM didata oleh KCD Wilayah III dan kemudian diajukan ke provinsi,” ujar I Made.

BACA JUGA: Anggota DPRD Kota Bekasi Evi Komitmen Mengawal Realisasi Anggaran Pendidikan  

Sebelumnya, program bantuan jalur afirmasi KETM diberikan langsung ke sekolah setiap tahun dengan jumlah sebesar Rp3 juta.

“Bantuan jalur afirmasi KETM diberikan sekali dalam setahun dan langsung ke sekolah untuk membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dan kebutuhan lainnya,” jelas I Made.

Sementara itu, Kepala SMA Tulus Bhakti Kota Bekasi, Margo Cahyono, menyampaikan bahwa bantuan dari Disdik Provinsi Jabar sangat membantu.

“Bantuan tersebut cukup membantu, terutama untuk tahun ini, karena ada siswa yang masuk dalam kategori tidak mampu,” ujar Margo.

Bantuan yang sama telah diterima oleh beberapa siswa sebelumnya, dan diharapkan pada tahun ini bisa diberikan kepada para siswa yang masuk dalam kategori tidak mampu.

“Mudah-mudahan, para siswa kami yang masuk dalam kategori tidak mampu, bisa mendapatkan bantuan tersebut,” harapnya. (dew)