RADARBEKASI.ID, BEKASI – Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan, meminta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Bekasi Putera Jaya (PT BPJ) untuk serius mengembangkan bisnis barunya.
Dani menekankan bahwa PT BPJ harus menunjukkan komitmen karena membawa nama Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam menjaga hubungan baik dengan pengusaha dan petani di wilayah setempat.
“Jangan main-main, harus betul-betul serius karena ini ajang pembuktian dari PT BPJ untuk bisa meyakinkan Pemkab Bekasi selaku pemilik modal sebagai pemegang kuasa. Karena ke depan tentu bisa kita lakukan penyertaan modal kita lakukan juga dorongan untuk kerjasama-kerjasama pihak pemodal lainnya,” tegas Dani, Minggu (4/8).
BACA JUGA: Sebagian Energi Pj Bupati Bekasi Tersita Urus Masalah BUMD
Setelah mati-mati suri bertahun-tahun, BUMD yang sebelumnya bergerak di bidang parkir ini mulai merilis bisnis barunya di bidang perdagangan beras dengan menggandeng beberapa perusahaan swasta.
Perusahaan-perusahaan tersebut akan mengolah padi secara modern dan membeli produk beras Swaserasi (Swasembada Solusi Ekonomi Masyarakat Bekasi).
Dani berharap dengan aktifnya kembali PT BPJ, BUMD ini dapat fokus menangani persoalan kebutuhan pangan di Kabupaten Bekasi, bekerja sama dengan daerah penghasil saat terjadi kelangkaan barang pokok seperti beras.
“Kalau beras di kita sedang melimpah panen dimana-mana harga turun, tugas PT BPJ adalah membeli beras dari petani. Simpan di gudang nanti jual ke daerah yang kekurangan atau disimpan nanti dikeluarkan saat harga beras di kita tinggi atau sedang langka. Jadi harus punya gudang ke depan seperti bulog,” tandasnya.
Kemarin, PT BPJ meluncurkan beras premium merek Swaserasi di Sub Terminal Agribisnis Babelan. Dalam acara tersebut, PT BPJ membagikan 1.000 paket beras 5 kg secara gratis.
BACA JUGA: Pj Bupati Bekasi Dukung Eksplor Potensi Wisata
Diana (54), salah satu warga yang ikut antre, mengaku mendapatkan kupon beras dari ketua RT sehari sebelumnya.
“Dapet kupon dari RT buat nuker beras, saya dapet 3 kupon, jadi total 15 kg beras ini buat ponakan sama sepupu,” kata Diana.
Baginya, beras ini untuk stok beberapa hari ke depan. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat rutin dilakukan.
“Lumayan buat stok selama dua minggu kedepan pak. Alhamdulillah kalau bisa mah sebulan sekali pembagian beras gratis kayak begini,” tambahnya.
Direktur Utama PT Bekasi Putera Jaya, Eko Budi Purnawan, mengatakan perdagangan beras ini bisa mengatasi persoalan beras di Kabupaten Bekasi.
“Perdagangan beras premium dalam kemasan merupakan salahsatu gagasan yang berpotensi dapat mengatasi persoalan beras, seperti penanganan pasca panen, pengolahan hingga pemasaran,” ujar Eko.
Kondisi mesin penggilingan yang masih konvensional yang digunakan oleh para petani di Kabupaten Bekasi juga menjadi latar belakang bagi BUMD ini untuk merilis usaha barunya.
“Sampai saat ini umumnya mesin penggilingan padi masih sangat konvensional, dengan beberapa kendala antara lain, tingkat kehilangan dalam proses pengolahan, waktu yang diperlukan dalam proses pengolahan dan juga ketergantungan akan musim,” imbuhnya.
BACA JUGA: Pj Bupati Bekasi Dorong Mahasiswa Bangun Desa dan Tumbuhkan Entrepreneurship
Selain untuk memenuhi kebutuhan stok beras masyarakat Kabupaten Bekasi, usaha baru BUMD ini juga diharapkan dapat membantu para petani di Kabupaten Bekasi yang kesulitan dalam memasarkan gabahnya.
Menurutnya, luas lahan pertanian Kabupaten Bekasi yang mencapai lebih dari 30 ribu hektar dengan rata-rata produksi panen 300 ribu ton per tahun tentu akan membantu para petani dalam memasarkan gabahnya.
“PT BPJ juga melakukan pihak buyer atau pembeli yang dapat menampung hasil produksi beras kita dengan kapasitas besar,” katanya
Menurutnya, PT BPJ juga telah mengurus perizinan Hak Atas Kekayaan Internasional (HAKI) untuk menunjang kegiatan usaha di bidang pangan khususnya beras.
“Merk Swaserasi ini sudah menjadi hak paten merek dagang kelas 30 dan kelas 29 kategorisasinya. Diantaranya membuat kebutuhan sembako kurang lebih produk itemnya termasuk sayuran,” jelasnya. (ris)