Berita Bekasi Nomor Satu

Gus Yahya Minta GP Ansor-Banser Menahan Diri Terkait Kasus Persekusi Rombongan Kiai Asal Cikarang di Karawang

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf didampingi Waketum PBNU H Amin Said Husni dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf saat kunjungan ke kantor PCNU Surabaya, Senin (12/8) malam. MUS PURMADANI/RADAR SURABAYA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menginstruksikan kepada seluruh jajaran NU, khususnya kepada jajaran GP Ansor dan Banser, untuk menahan diri terkait kasus persekusi terhadap rombongan Kiai NU asal Cikarang di Karawang.

Ketua Umum PBNU juga meminta untuk mempercayakan sepenuhnya penanganan masalah ini kepada pihak kepolisian.

“Tidak boleh bertindak sendiri-sendiri. Tidak boleh bertindak apa pun. Semua harus disiplin untuk taat kepada hukum. Begitu juga kepada warga NU pada umumnya saya mengimbau agar juga melakukan cooling down terhadap permasalahan ini. Kita tahu ada kelompok-kelompok yang berbeda yang berseberangan dalam soal ini,” ujarnya saat kunjungan ke kantor PCNU Surabaya didampingi Waketum PBNU H Amin Said Husni dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, Senin (12/8) malam, dikutip dari Radar Surabaya.

“Saya juga mengimbau kepada warga NU untuk mengingatkan persaudaraan di antara kita semua, apa pun pandangan yang kita miliki. Mari kita terus menjaga persaudaraan dan menghormati perbedaan di antara kita. Tidak melanjutkan artikulasi-artikulasi yang saling memanasi. Saling mencemooh, apalagi saling mencaci maki di antara warga NU,” imbuh pria yang akrab disapa Gus Yahya ini.

Menurutnya, apa pun masalahnya, mudah-mudahan ini menjadi pelajaran khususnya bagi warga NU bahwa masalah ini tidak boleh terus menerus dilakukan dan dilanjutkan.

“Tentu saja, kita meminta kepada pihak-pihak terkait. Apakah merasa NU atau tidak untuk bersama-sama bertanggung jawab menjaga suasana, kondisifitas masyarakat. Tidak melakukan artikulasi dan membuat pernyataan yang tidak-tidak yg bisa memicu reaksi emosional dari pihak lain,” tegasnya.

Gus Yahya mengaku sudah sempat melakukan rapat secara virtual dengan PWNU Jawa Barat, PCNU Karawang, dan Bekasi. Dia sudah mendapatkan gambaran tentang persoalannya dan perkembangan kasusnya.

“Kita tahu kemarin ada penyerangan pada satu pengajian NU. Dan sejak kemarin sudah kita instruksikan kepada teman-teman Jawa Barat dan Karawang untuk menempuh jalur hukum mengenai soal ini. Alhamdulillah sekarang, kepolisian sedang memproses. Kami meminta supaya setelah teridentifikasi pelaku-pelakunya agar segera ada tindakan hukum yang jelas. Untuk mencegah agar masalah ini tidak berlarut-larut,” katanya.

Diketahui rombongan kiai Nahdlatul Ulama (NU) dipersekusi oleh orang tak dikenal di Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang pada Sabtu (10/8) malam. Korban adalah Ikhsan Nudin Al Badawi Rais Syuriah NU Bekasi. Selain Ikhsan terdapat dua korban lainnya yang terluka. Serta mobil Mitsubishi Pajero B 1870 FLS milik Ikhsan juga dirusak.

Rombongan tersebut diketahui merupakan pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Cikarang Kabupaten Bekasi yang datang ke Karawang untuk memenuhi undangan dari Ponpes Al-Baghdadi Rengasdengklok. (mus/opi)