Berita Bekasi Nomor Satu

Edukasi Pelajar Tentang Reptil

EDUKASI: Komunitas Panakawan Rescue saat memberikan edukasi bagi siswa dan siswi tentang dunia reptil di sekolah. IST/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Antisipasi dan penanganan jika bertemu reptile atau hewan melata tentunya tidak semua dipahami oleh masyarakat. Bagaimana potensi bahaya yang mungkin terjadi hingga seperti apa penanganan yang tepat.

Hal itu dijelaskan Panakawan Rescue komunitas relawan juga pecinta reptil saat memberikan edukasi ke para pelajar di Kota Bekasi.

Pendiri Komunitas Panakawan Rescue Eko Budi Santoso (46) mengatakan, kehadiran mereka coba memberikan edukasi kepada masyarakat terhadap hewan melata.

Komunitas Skateboard Minta Tambahan Arena Skatepark di Kota Bekasi

“Kami sampaikan kepada warga seperti apa sifat-sifat hewan reptil, banyak masyarakat jika bertemu ular langsung dibunuh, pada dasarnya mereka tidak mengganggu sebaliknya hewan akan menyerang jika diganggu terlebih dahulu,” katanya, Minggu (25/8).

Pihaknya juga terus melakukan edukasi tentang bahaya hewan reptil, mulai dari lingkungan warga, sekolah, pabrik dan perkantoran.

“Yang pertama bilamana melihat reptile berada di dalam rumah yang pertama lakukan STOP, itu singkatan. S nya itu silent, T nya thinking berpikir, O nya observasi liat kondisi sekitar, dan P nya prepare, persiapan apa harus kita ambil atau kita tabur,” ucap Eko.

Eko menambahkan, Komunitasnya juga menerima laporan warga yang membutuhkan pertolongan, jika menemui hewan reptil seperti ular dan lainya.

“Biasanya kita menerima panggilan, jam berapa pun kita berangkat, misalkan ada warga butuh pertolongan ini, ada ular kita merapat, kita kasih pengertian dulu tentang ular,” jelas dia.

“Jangan ditinggal dulu, tolong diperhatikan letaknya sambil dipantau terus sambil telepon kita sama kirim alamatnya,” imbuh dia.

BACA JUGA: Jumlah Pengawas Sangat Terbatas, Satu Orang Awasi Sampai 24 Sekolah

Komunitas Panakawan ini terbentuk sejak 2018, dan saat ini sudah memiliki 20 anggota yang sudah terverifikasi.

“Awalnya dari anak anak pengawal ambulans, ngawal mobil pemadam pokoknya relawan relawan motor, terus biar ada kegiatan, saya tawarkan ayo kita bikin perkumpulan, sharing sharing berbagi ilmu, terus akhirnya ada yang mau,” kata Eko.

Dari 20 anggota ini, lanjut Eko, memiliki bidangnya masing masing. dan jam terbangnya sudah keliling ke berbagai daerah seperti, Tangerang, Bogor, Bandung hingga ke Surabaya.

“Dari sekitar 20 orang ini, ada bidang bidangnya sendiri. Ada war rescue, ada di animal rescue ada di medis, dan ada yang di ambulans,” tutup dia. (rez)