Berita Bekasi Nomor Satu

BPBD Kota Bekasi Siapkan Sumur Bor di Tiga Kecamatan Rawan Kekeringan

Uji coba pertama Sumur Bor di Margamulya. FOTO: ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sumur bor menjadi alternatif solusi bagi warga Kota Bekasi yang sedang kesulitan air di tiga wilayah yang rawan kekeringan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi belakangan sedang melakukan uji geolistrik sebelum menyiapkan penggalian enam sumur bor.

Tiga wilayah yang akan menjadi lokasi sumur bor yakni Kelurahan Margamulya Kecamatan Bekasi Utara, Kelurahan Ciketing Udik Kecamatan Bantargebang, dan Kelurahan Jatiluhur Kecamatan Jatiasih. Lokasi pengeboran ini berdasarkan usulan dari masing-masing aparat kecamatan.

BACA JUGA: BPBD Kota Bekasi Data Wilayah Berisiko Kekeringan

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi, Priadi Santoso menyampaikan bahwa pihaknya bekerjasama dengan Dandim 05/07 mengusulkan pembangunan sumur bor ke BNPB. Tiga lokasi yang diusulkan juga telah disurvei.

“Seminggu yang lalu kita kedatangan tim dari BNPB untuk survei. Sesuai dengan prosedur teknis mereka, itu harus dilakukan uji Geolistrik,” ungkapnya.

Pengujian ini dilakukan untuk melihat volume dan kualitas air di dalam tanah. Konsultan dari DBMSDA juga telah meninjau lokasi untuk segera dilakukan uji Geolistrik.

“Nanti dari mereka (DBMSDA) akan dikeluarkan hasil uji di titik itu berserta biaya yang nanti lebihnya berapa. Karena nanti akan kita sampaikan ke BNPB,” ucapnya.

BACA JUGA: 4 Wilayah Kota Bekasi Ini Alami Kekeringan

Pembangunan sumur bor ini kata dia, diusulkan untuk mengantisipasi dampak kemarau bagi warga di tiga lokasi tersebut dengan kapasitas penampung air sebesar lima ribu liter.
“Untuk mengantisipasi kalau terjadi kekeringan dalam waktu lama bisa memanfaatkan itu,” tambahnya.

Sejauh ini belum ada laporan permintaan air bersih dari masyarakat. Pekan ini sebagian wilayah di Kota Bekasi sudah dua kali diguyur hujan dengan intensitas ringan, meskipun hanya sebentar.
Untuk menghadapi berbagai kemungkinan bencana, Kota Bekasi telah menyiapkan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT).

Diketahui dalam struktur APBD Perubahan 2024 kemarin, alokasi BTT disepakati sebesar Rp18,2 miliar.

“Kita ada antisipasi dari dana kebencanaan, BTT yang bisa digunakan untuk mengantisipasi bisa terjadinya permasalahan-permasalahan seperti itu,” kata Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhamad belum lama ini.(sur)