RADARBEKASI.ID, BEKASI – Belasan anak Panti Asuhan Komunitas Anak Maria Immaculatta (KAMI) menduduki proyek pembangunan tandon air di Perumahan Pondok Mitra Lestari (PML) Kelurahan Jatirasa Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi, Jumat (6/9).
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes karena proyek yang terletak tepat di samping panti asuhan KAMI menyebabkan keretakan pada bangunan dan membuat genting terlepas. Selain itu, proyek tersebut dinilai tidak memenuhi standar keselamatan, sehingga berpotensi menimbulkan longsor dan membahayakan penghuni panti.
Salah satu pengasuh Panti Asuhan KAMI, Irni Maryani, mengungkapkan, aksi itu dilakukan anak didiknya secara spontan.
Sebab, kata Irni Maryani, pembangunan tandon air itu telah menimbulkan longsor dan dikhawatirkan melebar hingga ke area panti asuhan.
BACA JUGA: Viral Oknum Anggota Satpol PP Diduga Terima Setoran dari PKL, Kasat: Sudah Diberikan Hukuman
“Jadi untuk menghentikan pekerjaan itu, kita turun supaya dihentikan. Karena sebelumya sudah longsor,” ungkap Irni kepada Radar Depok (Grup Radar Bekasi), Jumat (6/9).
Sebelumnya, kata Irni Maryani, pihaknya sudah sempat mengeluh kepada pengembang. Tetapi keluhan tersebut tidak mendapat tanggapan.
“Terus kita komplen, tapi tidak ada tindakan, setelah itu kita pikirkan ngomong ke RW, karena tidak ada sosialiasi ataupun pemberitahuan, akhirnya mereka tidak berhenti dan terus ngeruk dan longsor,” tutur Irni.
Setelah itu, ungkap Irni, pihak RW datang dengan cara yang tidak baik untuk menemui pimpinan panti asuhan tersebut.
Lebih lanjut, Irni mengatakan, pihaknya merasa dirugikan dengan adanya proyek tersebut lantaran justru menimbulkan kerusakan pada bangunan panti.
“Kalau yang retak ini, karena pemasangan pasak bumi, beberapa waktu lalu,” ujar Irni Maryani.
Merespon kejadian itu, Humas Adhi Nindya KSO, Anjaro berjanji, pihaknya sebagai pelaksana proyek akan bertanggung jawab penuh atas kerusakan yang melanda panti asuhan tersebut.
“Nanti kita akan bertanggung jawab, atau mengembalikan,” ujar Anjaro.
Soal longsor yang mengancam keselamatan, beber Anjaro, pihaknya akan memperkuat dinding dengan turap. Hal itu untuk mencegah adanya longsor susulan.
“Keluhannya tadi sudah disampailan bahwa tadi ada longsoran tersebut, agar segera ditindaklanjuti, tadi tim engineer saya sudah mengatakan akan diperkuat dindingnya dulu, dan kenapa ada bangunan yang rusak itu, harus dipotong segera agar tidak menarik bangunan yang lain,” jelas Anjaro.
Anjaro memastikan, penurapan tandon air itu akan dilakukan dalam waktu dekat ini, sehingga tidak menimbulkan kerusakan lainnya.
“Segera diturap, nanti pelakasana saya yang melakukan,” tandas Anjaro. (*)