Berita Bekasi Nomor Satu

Universitas Bina Insani Luluskan 227 Mahasiswa, Siap Hadapi Dunia Kerja dan Wirausaha

FOTO BERSAMA: Segenap sivitas akademika Universitas Bina Insani foto bersama dengan wisudawan saat wisuda ke-20 tahun akademik 2023/2024 di Hotel Harris Kota Bekasi, Sabtu (7/9). DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Universitas Bina Insani menghelat wisuda ke-20 tahun akademik 2023/2024 bagi 227 wisudawan di Hotel Harris Kota Bekasi, Sabtu (7/9). Dari 227 wisudawan tersebut, rinciannya S1 Teknik Informatika 78 orang, S1 Sistem Informasi 47 orang, S1 Rekayasa Perangkat Lunak 2 orang, D3 Manajemen Informatika 14 orang, S1 Manajemen 22 orang, S1 Akuntansi 12 orang, dan D3 Akuntansi 18 orang.

Rektor Universitas Bina Insani, Indra Muis, menyampaikan para wisudawan telah dibekali kemampuan hard skill dan soft skill.

“Yang masih menjadi konsen kami saat ini adalah bagaimana para lulusan memiliki kemampuan hard skill dan soft skill,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Sabtu (7/9).

Menurutnya, industri saat ini tidak hanya membutuhkan kemampuan hard skill, tetapi juga soft skill menjadi pertimbangan dalam merekrut karyawan.

“Soft skill itu bagaimana mereka bisa profesional, mentalitas dan hal-hal yang terkait dengan integritas, sehingga kami harus menerapkannya dalam kurikulum,” tuturnya.

Selain itu, para lulusan juga dilengkapi dengan sertifikasi kompetensi sesuai bidangnya, termasuk sertifikasi kemampuan bahasa Inggris.

“Kami sudah melakukan ujian sertifikasi sesuai dengan kompetensi, dan juga sertifikasi kemampuan berbahasa Inggris,” ucapnya.

Menurutnya, tantangan bagi lulusan tahun ini mencakup tiga hal. Pertama, mendapatkan pekerjaan sesuai kompetensi di tengah keterbatasan rekrutmen pasca-Covid-19.

“Pasca Covid-19 lalu, kalangan industri sangat terbatas membuka lowongan kerja, kadang yang skill-nya tanggung-tanggung bisa tergeser. Makanya ini tantangan para lulusan untuk fighting untuk mengasah kemampuannya,” bebernya.

Kedua, melanjutkan studi melalui beasiswa, khususnya ke luar negeri, yang membutuhkan kemampuan bahasa Inggris yang baik.

“Mereka yang ingin melanjutkan perguruan tinggi luar negeri, tentu harus memiliki kemampuan berbahasa yang baik, dan ini juga tantangan buat mereka,” tandasnya.

Ketiga, merintis usaha dan membuka lapangan kerja.

“Menjadi wirausahawan itu adalah tantangan ketiga yang dapat dicoba oleh para lulusan, mereka bisa membuka peluang kerja dan bisa bermanfaat bagi lingkungannya, ” imbuhnya.

Indra berharap, bekal yang telah diberikan selama kuliah dapat membantu para lulusan dalam menghadapi tantangan tersebut, baik dalam mencari pekerjaan, melanjutkan studi, atau merintis usaha.

“Dengan tiga bekal tersebut, diharapkan bisa jadi bekal mereka untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV Jawa Barat dan Banten, Samsuri, mengapresiasi perguruan tinggi swasta, khususnya di Kota Bekasi.

“Kami mengapresiasi perguruan tinggi swasta, karena 80 persen dari 10 juta mahasiswa di Indonesia merupakan mahasiswa perguruan tinggi swasta,” ungkap Samsuri.

Ia menambahkan Universitas Bina Insani memiliki tata kelola yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan. “Universitas Bina Insani merupakan perguruan tinggi swasta yang tata kelolanya baik dan setiap program studinya sudah terakreditasi,” tutupnya. (dew)