RADARBEKASI.ID, BEKASI – Lebih dari 500 mahasiswa berpartisipasi dalam program “BCA Berbagi Ilmu” yang diadakan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) di Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Jumat (20/9). Pada kesempatan ini, Direktur BCA Santoso membawakan kuliah umum bertajuk Digitalization and Its Impact Toward Business.
BCA Berbagi Ilmu merupakan bentuk komitmen BCA dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), khususnya mengenai aspek Pendidikan Berkualitas. Melalui program ini, BCA berupaya membentuk generasi muda berkualitas dan berdaya saing, untuk menyambut puncak bonus demografi pada 2030.
BCA Berbagi Ilmu adalah salah satu program Bakti BCA di bidang pendidikan. Kegiatan di Universitas Atma Jaya Yogyakarta ini melanjutkan program serupa yang telah digelar di sejumlah kampus di beberapa kota di Indonesia.
Direktur BCA Santoso mengungkapkan, “Arus globalisasi mendorong perkembangan dinamis dalam teknologi, perubahan sosial, dan lanskap bisnis. Menjaga relevansi dengan zaman adalah kunci untuk menavigasi tantangan yang muncul dari perubahan tersebut. Itu sebabnya setiap individu harus adaptif dan jeli dalam mengenali peluang. Setiap perubahan yang terjadi harus dijadikan sebagai motivasi untuk terus maju, memanfaatkan teknologi untuk menciptakan inovasi yang memperbaiki kualitas hidup.”
Melalui kuliah umum ini, para mahasiswa diajak memahami pengaruh teknologi dalam berbagai aspek kehidupan. Santoso juga menitikberatkan pentingnya memiliki soft skill, seperti kreativitas, kemampuan berkolaborasi, dan berpikir kritis, di tengah pesatnya perubahan. Di samping itu, Santoso menjelaskan inovasi yang dilakukan BCA dalam menanggapi perubahan selama ini.
“Teknologi memang semakin cerdas, namun bukan berarti harus menimbulkan kekhawatiran penggantian peran manusia. Sebaliknya, teknologi berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas kinerja kita. Di BCA, kami meyakini bahwa inovasi dan adaptasi adalah kunci keberhasilan kami hingga saat ini. Kami percaya bahwa teknologi dapat dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah dan masyarakat. Salah satu bukti dapat dilihat dari transformasi BCA yang awalnya memperluas akses ATM di seluruh Indonesia hingga meluncurkan aplikasi BCA Mobile dan myBCA untuk menyesuaikan dengan era penuh kemajuan teknologi,” ujar Santoso.
Sebelum digelar di Yogyakarta, BCA Berbagi Ilmu diselenggarakan di Universitas Kristen Petra, Surabaya, Rabu (11/9). Pada kesempatan tersebut, Wakil Presiden Direktur BCA Armand W. Hartono membawakan kuliah umum dengan topik Survival Leadership, Facing Uncertainties. Armand memberikan pemahaman mengenai dinamika yang akan dihadapi mahasiswa di dunia kerja, dan pentingnya memiliki jiwa kepemimpinan sebagai fondasi di tengah banyaknya perubahan.
Program BCA Berbagi Ilmu 2024 dimulai pada 3 Mei lalu di Jakarta. Rangkaian program ini juga telah dilaksanakan di berbagai perguruan tinggi, termasuk BINUS University, Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Bandung, Universitas Sriwijaya, dan Universitas Udayana, dengan total peserta mencapai 3.347 mahasiswa.
Selain mengadakan kuliah umum, BCA Berbagi Ilmu juga menghadirkan kegiatan Student Banking Tour yang mengajak sejumlah siswa tingkat SMA & mahasiswa perguruan tinggi belajar mendalami materi perbankan dan literasi keuangan seraya berkunjung langsung ke kantor cabang BCA. Ada pula kegiatan pemberdayaan bagi penyandang difabel yang bertajuk I’m Capable dan The Beauty of Disabilities: Makeup Class with BCA.
Pada 2023, rangkaian kuliah umum BCA Berbagi Ilmu dilaksanakan di 5 universitas dan diikuti lebih dari 3.000 mahasiswa. Kegiatan Student Banking Tour tahun lalu dihadiri lebih dari 900 siswa dari 18 sekolah. Terakhir, bagi penyandang difabel, sekitar 30 orang turut diberdayakan melalui pembekalan keterampilan, bazaar karya, dan tur ke kantor cabang BCA.
Melalui payung Bakti BCA, perseroan berkomitmen terus memberikan manfaat bagi bangsa dan negara dimulai dari level individu, komunitas, dan ekosistem. BCA percaya bahwa individu yang berdaya dapat meningkatkan kualitas komunitasnya. Kemudian, komunitas yang berdaya dapat berkontribusi positif pada kelestarian ekosistem sehingga tercipta sebuah siklus yang saling berpengaruh dan berkaitan.
Selain BCA Berbagi Ilmu, program Bakti Pendidikan lainnya mencakup pelatihan guru di Indonesia bagian timur, dukungan terhadap ekonomi digital berupa SYNRGY Accelerator & Academy, Program Pendidikan Bisnis dan Perbankan (PPBP) dan Program Pendidikan Teknik Informatika (PPTI), hingga pengembangan kompetensi penyandang disabilitas. (bps/*)