Berita Bekasi Nomor Satu

Mengenal Tanti Herawati, Ketua DPD PSI Kota Bekasi: Berjibaku Dalam Meraih Dua Kursi

RADARBEKASI,ID, BEKASI – Sebagai salah satu pendiri, Tanti Herawati begitu gigih dalam membesarkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Kota Bekasi. Perempuan yang sebelumnya berprofesi sebagai pengusaha ini berjibaku membangun partai dengan terus merekrut kader.

Kiprah perempuan yang akrab disapa Hera dikancah politik dimulai pada 16 November 2014. Sebuah tanggal yang sama dengan berdirinya PSI.

Saat itu, Hera mengaku belum mempunyai pengalaman apa pun terkait politik. Namun hal itu tidak dilihat para elite PSI. Toh Hera justru diberi kepercayaan untuk menakhodai PSI di Kota Bekasi. Kala itu, dirinya langsung bergegas merekrut para pemuda dari berbagai elemen.

“Saya itu salah satu pendiri PSI untuk Kota Bekasi. Saat itu (tahun 2014), PSI masih mendaftar ke Menkumham, saya ikut serta,” ujar Tanti, diawal pembicaraan dengan Radar Bekasi, Jumat (20/9).

Hera pun merancang program rekrutmen kader PSI. Salah satunya dengan menancapkan sejumlah syarat. Dimana syarat utama pada awal perekrutan, dia hanya ingin merekrut masyarakat yang sama sekali belum terafiliasi partai politik. Pun dengan susunan pengurus di dalam partainya.

“Kesulitan disini bukan soal mencarinya. Tapi justru menjelaskan PSI yang baru lahir yang dirasa lebih sulit. Namanya juga orang belum pernah punya bekal politik, belum tahu di partai itu ngapain,” ungkapnya.

“Jadi murni dari masyarakat, karena dulu syarat pertama masuk PSI itu enggak boleh dari pengurus partai lain, saya salah satu yang belum pernah berpartai. Saya itu bukan dari nol lagi, tapi dari mines, karena memang enggak mengerti politik saat itu,” sambungnya.

Usai berjibaku dengan segala upaya, akhirnya Hera yang kala itu masih berusia 26 tahun berhasil membentuk kepengurusan hingga tingkat kecamatan di Kota Bekasi. Sampai akhirnya, PSI ditetapkan menjadi salah satu peserta Pemilu pada 2019 lalu. Sebagai nakhoda, Hera memilih untuk fokus membangun infrastruktur kepengurusan sampai tingkat terbawah (ranting). Sedangkan untuk jajarannya diplot sebagai Calon Legislatif (Caleg).

“Waktu di lima tahun pertama menjabat sebagai ketua partai, saya benar-benar fokus membangun infrastruktur kepengurusan sampai tingkat bawah (ranting). Jadi bagi tugas, sekretaris dan jajaran maju sebagai Caleg. Cuma saya yang enggak maju (nyalon di Pileg),” ucapnya.

Pertarungan perdana PSI di 2019 memberikan pembelajaran berharga bagi Hera, meskipun gagal menorehkan kursi wakil rakyat. Namun dirinya sebagai nahkoda mendapat kepuasan, usai menyudahi pertarungan dengan perolehan suara 48.900 di Kota Bekasi. Sebenarnya, torehan suara para punggawanya diarena tarung Dapil I berhasil mendapat kursi wakil rakyat.

Hanya saja saat itu, Hera mengungkapkan, masih minimnya pengalaman dikanca politik menjadi kelemahan partainya, dalam mempertahankan kursi yang seharusnya diduduki punggawanya.

“Harusnya memang waktu itu (2019) kita dapat satu kursi di Dapil I. Namanya juga baru belajar politik, belum banyak tahu pemilu itu seperti apa, banyak kelemahan-kelemahan,” jelasnya.

Pengalaman di 2019 ini menjadi modal berharga untuk mengarungi pertarungan kedepannya. Sebagai nahkoda, dirinya terus menggali ilmu tentang politik, karena memang punya tanggungjawab besar untuk keberhasilan partainya. Dengan passion di sosial, dirinya mempunyai semangat yang kuat untuk tidak mengulangi kekalahan di Pemilu selanjutnya.

Bahkan, dirinya pun berkecimpung langsung saat di tengah perjalanan menjelang Pemilu 2024 ada wacana perubahaan arena tarung di Kota Bekasi. Menurutnya, wacana perubahaan arena tarung akhirnya terealisasi. Dimana, yang sebelumnya enam Dapil di Kota Bekasi, berubah menjadi lima. Perubahan arena tarung menjadi lima ini merupakan salah satu usulan PSI, yang terus bersuara lantang agar jumlah Dapil turun.

Analisa dirinya untuk menurunkan jumlah Dapil berhasil menguntungkan partainya saat melakoni pertarungan di Pemilu 2024. Dengan genjotan Caleg-Caleg yang berkompeten, serta memperkuat sejumlah lini. Akhirnya, PSI berhasil menorehkan dua kursi wakil rakyat yang berasal dari arena tarung Dapil I dan V di Kota Bekasi. Dimana, satu dari dua kursi yang ditorehankan itu, berhasil didapatkan oleh dirinya.

“Ya, salah satunya saya dari Dapil I, Bekasi Timur dan Bekasi Selatan. Satu lagi dari Dapil Bekasi Barat dan Pondok Gede. Pemilu 2024 ini, kita memang lebih sangat siap dibanding 2019. Pokoknya yang namanya proses tidak akan pernah mengkhianati hasil,” ungkapnya.

Berbekal dua kursi di Pemilu 2024, Hera bertekad akan terus mengembangkan partai yang menjadi cinta pertamanya di politik. Dengan background sebagai aktivis perempuan dan anak, dirinya akan berupaya mencetuskan Peraturan Daerah (Perda) yang berkaitan dengan perempuan, mengingat jumlah kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Kota Bekasi cukup tinggi.

“Saya ingin mewakili kaum perempuan, mengingat tingkat kasus KDRT cukup tinggi. Minimal, saya bisa menyampaikan aspirasi-aspirasi dari kaum perempuan. Karena percuma saya jadi anggota dewan kalau enggak ada upaya-upaya,” katanya. (pra)