Berita Bekasi Nomor Satu

Aktivitas Hunian Apartemen di Kota Bekasi Minim Pengawasan

HUNIAN: Salah satu hunian vertikal di Kawasan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Senin (23/9). KPAD Kota Bekasi soroti lemahnya pengawasan dan penegakan aturan di hunian vertikal di Kota Bekasi. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi menyoroti lemahnya pengawasan dan penegakan aturan yang terselenggara di sejumlah hunian vertikal. Situasi inilah yang membuat aksi kejahatan seksual acap kali terjadi di apartemen.

Wakil Ketua KPAD Kota Bekasi, Novrian, mengungkapkan perlu adanya mekanisme pengawasan yang jelas dan mumpuni terkait aktivitas di hunian apartemen di Kota Bekasi.

“Hari ini kita melihat, masih ada anak-anak yang dengan mudah mengakses, menggunakan, menyewa apartemen di Kota Bekasi,” ucap Novrian.

BACA JUGA: KPAD Beri Dukungan Psikologis untuk Anak Korban Kekerasan Seksual di Bekasi Barat

Sehingga, sambung Novrian, Pmkot Bekasi melalui organisasi perangkat daerah terkait seperti Satpol PP, Dinas Pariwisata, serta institusi kepolisian harus lebih hadir dalam mengawasi aktivitas di apartemen untuk mempersempit celah terjadinya sejumlah kejahatan.

“Kita belajar dari kemarin, bahkan ada kasus-kasus sebelumnya, kasus kekerasan seksual yang terjadi pada anak terjadi di apartemen, makanya perlu ada pengawasan dari institusi terkait,” ucap dia

Sebelumnya diberitakan, Polres Metro Bekasi Kota menetapkan seorang pemuda berinisial FR (23) sebagai tersangka kekerasan seksual berupa persetubuhan terhadap dua anak perempuan di bawah umur, bernisial FA (12) dan O (13).

Dua korban itu disetubuhi di dua tempat dan waktu yang berbeda. Korban pertama disetubuhi di sebuah apartemen di wilayah Bekasi Timur Kota Bekasi pada 5 Agustus 2024.

Adapun untuk korban yang kedua, disetubuhi di sebuah apartemen di Kawasan Bekasi Utara Kota Bekasi pada 2 September lalu.

Keduanya diiming-iming mendapatkan keterangan menjadi selebritis media sosial dan uang dengan cara yang instan dari tersangka.

Novrian mengimbau kepada para remaja agar selalu waspada terhadap orang yang tidak dikenal, terutama di media sosial.

“Generasi sekarang harus berpikir bahwa untuk mencapai sukses itu harus melalui proses, tidak mudah. Jangan terlalu mudah percaya pada iming-iming untuk sukses lebih cepat,” ucapnya.

“Untuk anak-anak sekarang, bahwa penting jangan terlalu mudah mempercayai informasi yang ada di era digital. Karena era digital adalah dunia yang kita tidak tahu siapa mereka ada di belakangnya,” jelas dia. (rez)