Berita Bekasi Nomor Satu

Satu Tahanan Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Desa Karangmukti Meninggal

ILUSTRASI: Meninggal. FOTO: ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASIS (52), tahanan kasus dugaan pelecehan seksual terhadap murid di tempat belajar mengaji di Desa Karangmukti Kecamatan Karangbahagia Kabupaten Bekasi, dilaporkan meninggal.

Meninggalnya S dikonfirmasi oleh Kepala Seksi Humas Polres Metro Bekasi, AKP Akhmadi. Namun, ia menegaskan bahwa S tidak meninggal di Polres Metro Bekasi.

“S salahsatu pelaku yang sudah dinyatakan ditahan oleh Polres Metro Bekasi meninggal. Hanya meninggalnya bukan di Polres, tapi di rumah sakit,” ujarnya, Rabu (9/10).

Menurut Akhmadi, S meninggal dunia di Rumah Sakit Polri Kramat Jati pada Rabu (9/10) setelah sebelumnya mengeluhkan sesak napas pada Selasa (8/10) malam saat menjalani masa penahanan bersama anaknya, MHS (29), di ruang tahanan Polres Metro Bekasi.

Akhmadi menjelaskan bahwa petugas yang menjaga ruang tahanan di Polres Metro Bekasi mendapat laporan dari salah satu tahanan bahwa S mengalami sesak napas.

“Informasi piket tahanan mendapat informasi dari salahsatu tahanan yang satu kamar bahwa beliau sakit, kemudian piket tahanan memberikan informasi ke piket Reskrim dan piket Dokkes,” kata Akhmadi.

BACA JUGA: Polres Metro Bekasi Amankan Sabu dan Ganja Senilai Rp4 Miliar Lebih  

Ia menambahkan, setelah melihat S mengalami sesak napas, petugas piket reskrim dan biddokes Polres Metro Bekasi segera membawa S ke Rumah Sakit Polri. Namun, saat tiba di rumah sakit, S dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit.

Lebih lanjut, Akhmadi menyampaikan bahwa pihak keluarga telah menerima keadaan S yang telah meninggal dunia, dan mereka telah menjemput jenazah dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dimakamkan. Berdasarkan pemeriksaan sementara, S meninggal karena sesak napas saat menjalani masa tahanan di Polres Metro Bekasi.

“Jenazah sudah dibawa pulang oleh keluarganya karna memamg dari kakak dan istri almarhum menginginkan langsung dibawa pulang dan mereka terima dengan meninggalnya almarhum ini,” ucap Akhmadi.

Meski demikian, Akhmadi tidak menjelaskan secara rinci hasil pemeriksaan pihak rumah sakit mengenai penyebab pasti kematian S. Ia memastikan bahwa S meninggal karena sakit, bukan akibat kekerasan dari tahanan lain.

“Kalau dari informasi yang kami dapat semalam itu sesak nafas. Ditahan di rutan  Polres Metro Bekasi mulai 24 September. Tidak ada dugaan dibunuh, memang sakit,” tandasnya. (ris)