Berita Bekasi Nomor Satu

Kisah Ahmad Faisyal Hermawan: Dari Staf DPR RI ke Wakil Rakyat Jawa Barat

Ahmad Faisyal Hermawan

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ahmad Faisyal Hermawan, politisi PDI Perjuangan yang memulai karier politik sebagai Staf Anggota DPR RI, harus berjuang keras untuk menjadi wakil rakyat. Pada Pemilu 2014, ia mencalonkan diri sebagai wakil rakyat dari Dapil yang mencakup Kecamatan Bekasi Barat dan Medan Satria, namun gagal bersaing dengan lawan-lawan politiknya.

 

Faisyal mengenal PDI Perjuangan setelah menyelesaikan pendidikan S1 di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan dan Perbankan (STIE) Jakarta. Meski memulai karier sebagai staf, perjalanan politiknya tidak selalu mulus, meskipun ia memiliki kedekatan dengan para petinggi partai.

 

Kisah pria kelahiran Jakarta Pusat ini dimulai pada 2008 setelah menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan dan Perbankan (STIE)

Ia direkrut sebagai tim pemenangan Calon Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, Ahmad Basarah, yang juga merupakan pamannya, pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2009. Basarah berhasil terpilih sebagai Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Timur V.

 

“Setelah selesai kuliah saya nggak sibuk nyari kerja, karena langsung diajak untuk membantu pemenangan Pak Ahmad Basarah saat Pileg 2009. Alhamdulilah beliau terpilih dan saya menjadi stafnya di Senayan. Kebetulan Pak Ahmad Basarah itu Om saya sendiri,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Minggu (13/10).

 

Setelah diangkat menjadi Staf Anggota DPR RI, Faisyal memutuskan untuk bergabung dengan PDI Perjuangan. Ia belajar banyak tentang politik dan partai di bawah bimbingan Ahmad Basarah.

 

“Beliau (Ahmad Basarah) adalah orang tua sekaligus guru politik saya, yang mengajarkan bagaimana berpolitik, dan mengenal PDI Perjuangan. Di situ (Senayan) saya ditempa belajar dan lebih mengenal politik,” katanya.

 

Pada 2012, Faisyal mulai berkiprah di Kota Bekasi dengan memegang komando sayap PDI Perjuangan, Baitul Muslimin, serta menjadi tim pemenangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Sumiyati Mochtar Mohamad-Anim Imamudin. Dua tahun kemudian, ia mencalonkan diri sebagai wakil rakyat di Kota Bekasi pada Pemilu 2014, namun gagal.

 

“Saya memberanikan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif Kota Bekasi, dari Dapil Bekasi Barat dan Medan Satria. Tapi tuhan berkehendak lain, saya kalah (tidak terpilih),” ungkp pria berusia 39 tahun ini.

 

BACA JUGA: Kisah Burhani: Dari Marbot Masjid hingga menjadi Komisioner KPU Kabupaten Bekasi

 

Kegagalan menjadi wakil rakyat tidak membuat dirinya urung semangat di politik. Melainkan, semangat Faisyal tidak surut hingga akhirnya pada 2014 (pasca Pemilu) masuk dalam kepengurusan partai ditingkat Kota Bekasi, menjadi Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan. Dirinya terus menjalani perannya di partai sebagai Wakil. Ketua, sambil menjalankan pekerjaannya sebagai Staf Anggota DPR RI, Ahmad Basarah, yang kembali memenangkan pertarungan di 2014.

 

Sampai akhirnya lima tahun kemudian, Faisyal kembali menguji tajinya dikanca politik, setelah memutuskan untuk bertarung merebutkan kursi wakil rakyat diarena yang sama Dapil Bekasi Barat dan Medan Satria, pada Pemilu 2019.

 

Pada pertarungan keduanya ini, Faisyal berhasil mengungguli perolehan suara pesaingnya dan terpilih sebagai wakil rakyat di Kota Bekasi. Keberhasilannya ini membuat pimpinan partainya mempercayai posisi Sekretaris DPC kepadanya.

 

“Alhamdulilah saya diberikan kesempatan menjadi Anggota DPRD Kota Bekasi, kemudian di 2019 juga saya terpilih sebagai Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi,” tuturnya.

 

Sebagai wakil rakyat dan Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi, Faisyal terus bergerak di masyarakat dengan membawa program-program legislasi. Pada Pemilu 2024, ia memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Anggota DPRD Jawa Barat dari Dapil Jabar VII, yang mencakup Kota Bekasi dan Depok.

 

Tujuannya untuk mengabdi kepada masyarakat yang lebih luas, dari sebelumnya hanya dua kecamatan—Bekasi Barat dan Medan Satria—menjadi dua kota.

 

Akrobat politiknya berhasil. Ia terpilih sebagai wakil rakyat di tingkat provinsi, mewakili partainya di Dapil Jabar VIII.

 

“Alhamdulilah, saya bisa terpilih sebagai Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. Itu artinya, kerja saya lima tahun menjadi anggota DPRD Kota Bekasi diakui oleh masyarakat. Terbukti ketika saya maju ke tingkat yang lebih tinggi terpilih,” katanya.

 

“Background saya staf anggota DPR RI menjadi pembelajaran yang penting buat saya, sehingga sampai hari ini saya bisa menjadi anggota DPRD Jawa Barat. Saya memang sudah ada trah (gen) politik di keluarga. Saya hanya kenal PDI Perjuangan dari awal. Selain karena keluarga, saya juga merasa PDI Perjuangan sesuai dengan ideologi saya,” sambungnya. (*).