RADARBEKASI.ID, BEKASI – Selama hampir tiga bulan lamanya, pria inisial VU (38), warga Jalan Pratama 2 Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria Kota Bekasi, tak bisa hidup dengan tenang.
VU terus mendapat serangan teror. Teror tersebut berupa pengerusakan terhadap mobil miliknya. Mulai dari ban mobilnya ditusuk batu hingga dilempari bom molotov.
Adik ipar VU, Efrinaldi (35), menjelaskan bahwa teror pertama yang melanda VU terjadi pada Agustus 2024. Saat itu, ban mobil Isuzu Panther milik VU diparkir di area masjid didapati kempes karena ditusuk benda tajam.
“Ini (dilempari bom molotov,red) teror yang sudah kelima kali. Yang pertama ban mobil ditusuk empat-empatnya (seluruhnya ban ditusuk),” kata Efrinaldi kepada wartawan, Selasa (22/10).
BACA JUGA: Panik Saat Dipergoki, Maling di Jatiasih Aniaya Penghuni Rumah
Semula, VU mengabaikan kejadian pertama yang menimpanya itu dengan hanya berpindah parkir. Namun pada September, teror kembali terjadi setelah kaca depan mobil dilempar batu sekira pukul 03.30 WIB.
“Ketiga sama kejadian subuh juga, itu sudah pasang CCTV di sini itu ke record orang lihat pakai martil (kaca) belakang retak. Selang dua minggu terakhir (kejadian ke empat) ini kaca belakang dilempar martil hingga pecah,” jelasnya.
Selanjutnya, kaca belakang mobil juga dilempar batu. Dan paling baru, pada Senin (21/10) sekitar pukul 15.00 WIB, mobil VU dilempari bom molotov. Pembakaran itu mengakibatkan sebagian interior mobilnya hangus.
Efrinaldi menyatakan bahwa terduga pelaku menggunakan motor dan mengenakan jas hujan, namun wajahnya tidak terlihat karena masker dan helm.
“Dugaan sementara mengenai motif pengrusakan ini mengarah pada masalah asmara, terkait dengan hubungan masa lalu yang mungkin tidak diterima,” ucapnya.
Korban telah melaporkan semua kejadian tersebut ke pihak ke Polres Metro Bekasi Kota.
“Saya langsung melapor ke polres, habis magrib langsung olah TKP,” katanya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Audy Joize Oroh mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kasus pengerusakan tersebut.
“Masih diselidiki,” kata Audy saat dihubungi, pungkasnya. (rez)