Berita Bekasi Nomor Satu

Pemenuhan Kebutuhan Air Minum Butuh Keterlibatan Swasta

IPA: Pengunjung melihat IPA di Metland Cibitung, Kamis (31/10). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI -Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) mendukung perusahaan lokal berinvestasi dalam penyediaan air minum di Kabupaten Bekasi.

“Saya kira ini patut dibanggakan karena kebanyakan investor dari luar. Jika ini murni anak negeri, saya rasa patut diberikan dukungan. Tentu ini juga menguntungkan bagi perusahaan air minum di tengah keterbatasan anggaran saat ini,” ungkap Ketua Umum Perpamsi, Arief Wisnu Cahyono, saat meresmikan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Cibitung, Kamis (31/10).

Menurut Arief, keterlibatan pihak swasta dalam memenuhi kebutuhan air dapat membantu mengejar target pemerintah pusat untuk pelayanan air minum perpipaan 100 persen pada 2045, yang telah dicanangkan saat kegiatan WWF di Bali.

BACA JUGA: Mahasiswa Kunjungi IPA Cabang Rawalumbu, Pelajari Pengolahan Air di Perumda Tirta Bhagasasi

“Kalau kita melihat negara-negara tetangga seperti Malaysia, rata-rata di negara bagian hampir mendekati 100 persen. Bahkan di kawasan Asia, kita capaiannya masih di bawah Myanmar, dan secara global kita masih di peringkat 128,” tambahnya.

IPA tersebut memiliki kapasitas 750 liter/detik. Air bersih yang dihasilkan dari IPA tersebut akan disalurkan ke masyarakat di Kecamatan Cibitung dan Cikarang Barat. Pembangunan IPA ini merupakan bentuk sinergi antara BUMD dan swasta melalui perjanjian jual beli air curah dengan Perumda Tirta Bhagasasi.

“Teknologi ini semi skada, jadi mampu untuk mengolah sampai tingkat kekeruhan tertinggi sekalipun. Jadi, kalau air Kalimalang sedang keruh, tingkat kekeruhan sebesar apapun bisa diolah sesuai standar,” ujar GM Legal PT Bintang Mahameru Sejahtera, Muhammad Arman.

IPA tersebut berdiri dekat Saluran Sekunder (SS) Bulak Mangga, yang merupakan anak sungai Kalimalang. Dipilihnya SS Bulak Mangga, lanjut Arman, karena kondisi air di saluran tersebut hampir terbebas dari limbah industri. Dengan teknologi terbarukan, air dapat cepat diolah dan disalurkan ke masyarakat.

“Saat ini memang kebutuhan air PDAM masih kurang, jadi dengan bantuan dari IPA BMS II ini diharapkan mampu untuk membantu pelayanan air bersih kepada masyarakat,” tandasnya. (ris)