Berita Bekasi Nomor Satu

Jelang Akhir Tahun, Masyarakat Bekasi Diminta Lebih Waspada Kejahatan

Wakapolres Metro Bekasi, AKBP Saufi Salamun. FOTO: ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI  – Menjelang akhir tahun, masyarakat Bekasi diminta untuk lebih waspada terhadap tindak kejahatan, terutama yang menyasar rumah toko (ruko) maupun kendaraan. Memasang kunci ganda pada kendaraan dan menempatkannya di lokasi yang terpantau kamera pengawas sangat diperlukan, terutama untuk ruko yang beroperasi hingga larut malam.

Wakapolres Metro Bekasi, AKBP Saufi Salamun, mengatakan bahwa meskipun polisi rutin melakukan patroli setiap malam, masyarakat juga harus menyadari pentingnya menjaga keamanan bersama, terutama pada jam-jam rawan.

“Kami mengimbau, walaupun patroli kami selalu dilakukan pada jam-jam rawan, jika buka sampai malam, ruko sebaiknya dilengkapi dengan petugas keamanan atau CCTV yang selalu aktif,” ucap Saufi.

Selain memastikan toko dilengkapi dengan kamera pengawas, masyarakat juga diminta untuk tidak meninggalkan barang-barang berharga di kendaraan, baik roda dua maupun empat, agar tidak menjadi perhatian pencuri yang menggunakan modus pecah kaca.

Dalam tiga bulan terakhir, terdapat enam kasus pecah kaca yang tercatat. Teranyar, satu kelompok pencuri yang terdiri dari Oki dan Loga menjadi sorotan. Sebagian besar pencuri ini mengincar kendaraan yang terparkir di pinggir jalan raya.

“Modusnya mengambil barang milik orang lain yang ada di dalam mobil dengan cara memecahkan kaca. Tersangka mengamati mobil yang terparkir sepi dan tidak ada orangnya. Setelah itu, kedua tersangka mendekati dan mengintip kaca mobil untuk melihat ada barang di dalamnya,” katanya.

BACA JUGA: Polres Metro Bekasi Kota Catat Penurunan Pelanggaran Lalu Lintas

Menurutnya, pencurian dengan modus pecah kaca menjadi salah satu perhatian polisi. Modus ini terorganisir, karena pelaku telah merencanakan dan menyiapkan peralatan untuk memecahkan kaca. Biasanya, para pelaku menggunakan sepeda motor dengan berboncengan; satu berperan sebagai eksekutor dan lainnya memantau situasi. Modus pecah kaca ini terungkap atas laporan korban yang kehilangan tas berisi uang dolar Singapura dan dokumen pribadi pada 18 Oktober lalu.

“Kedua tersangka telah melakukan pencurian di lima tempat berbeda, Jalan Fatahillah Cikarang Barat sebanyak tiga kali dan di Bekasi Selatan dua kali,” tambah Saufi.

Kepada penyidik, kedua tersangka mengaku telah menjalankan aksinya selama enam bulan terakhir karena terdesak kebutuhan ekonomi. Dalam beraksi, mereka sering membawa senjata api mainan untuk menakuti warga yang memergoki aksi mereka. Hasil kejahatan kedua tersangka tersebut berupa dua laptop Asus warna hitam, uang Rp875 juta dan uang dolar Singapura. (ris)