RADARBEKASI.ID, BEKASI – SMKN 2 Kota Bekasi berhasil meraih penghargaan dalam kategori Guru Inovatif pada ajang Jambore Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Hebat 2024 tingkat Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Pemprov Jabar) bekerja sama dengan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Pemprov Jabar di Bandung.
“Alhamdulillah, kami dari SMKN 2 Kota Bekasi, mendapatkan penghargaan kategori Guru Inovatif pada event Jambore GTK Hebat tingkat Pemprov Jabar,” kata Kepala SMKN 2 Kota Bekasi, Agus Wimbadi kepada Radar Bekasi, Senin (4/11).
Agus menambahkan, penghargaan ini tidak lepas dari kerja sama seluruh stakeholder, mulai dari guru, siswa, hingga pegawai di lingkungan SMKN 2 Kota Bekasi.
“Penghargaan ini saya dedikasikan bagi para guru, pegawai, dan seluruh siswa SMKN 2, sebagai motivasi untuk berkarya lebih baik dalam memajukan pendidikan di Kota Bekasi dan Pemprov Jabar,” ucap Agus.
Agus menjelaskan bahwa dirinya menjabat sebagai Kepala SMKN 2 Kota Bekasi sejak Juli 2020. Melalui transformasi yang dijalankan di SMKN 2, ia berharap bisa turut menyukseskan generasi Indonesia Emas 2045.
“Kami ingin merajut asa untuk menyiapkan generasi Indonesia Emas 2045, dan sebagai SMK Pusat Keunggulan (PK), kami berkomitmen untuk mewujudkan lulusan yang unggul, berkarakter, dan berwawasan global,” jelas Agus.
SMKN 2 Kota Bekasi saat ini merupakan salah satu sekolah terbesar di Kota Bekasi, dengan sekitar 2.200 peserta didik. Sekolah ini juga beruntung mendapatkan kesempatan mengikuti program SMK PK sejak 2021, yang berlanjut hingga 2022 melalui Skema Pemadanan Industri.
Pada 2023, dukungan program SMK PK masih terus berlanjut, setelah sebelumnya ditetapkan sebagai Sekolah Center of Excellence (CoE) pada 2020, dalam upaya mendukung transformasi pendidikan di Indonesia.
“Kami berusaha menjadi bagian penting untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, yang diproyeksikan memiliki SDM unggul dan berdaya saing di tingkat global. Fokus utama dari transformasi SMKN 2 Kota Bekasi adalah menjadi SMK PK,” tutur Agus.
Dijelaskan Agus, beberapa poin inovasi yang sudah berhasil terwujud adalah, Penguatan Kurikulum Berbasis Industri (Link and Match), yang terdiri dari beberapa poin pendukung, yaitu Keterlibatan Industri dalam
Pengembangan Kurikulum, Magang dan Praktek Kerja Industri, Sertifikasi Kompetensi yang Diakui Industri, Co-Teaching Kolaborasi antara Guru dan Praktisi Industri, Pembaruan dan Adaptasi Kurikulum Secara Berkala, Penyediaan Fasilitas dan Teknologi yang Relevan dengan Industri, Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning), Pembinaan Karir dan Bursa Kerja, dan Kewirausahaan.
Selanjutnya, inovasi pengembangan kompetensi guru yang diwujudkan dalam beberapa poin, yakni Pelatihan Berbasis Industri, Sertifikasi Kompetensi untuk Guru, Program Co-Teaching dengan Praktisi Industri, Pelatihan Penggunaan Teknologi Digital, Pelatihan Pengembangan Soft Skills, dan Kultur Belajar Berkelanjutan.
Tidak putus sampai disitu, inovasi lainnya juga berhasil diwujudkan, seperti Fasilitas dan Infrastruktur Berbasis Teknologi, Magang dan Kerja Sama Industri, Pengembangan Kewirausahaan, dan Peningkatan Mutu Lulusan.
“Penghargaan ini merupakan hasil kerjasama dengan seluruh stakeholder yang ada, termasuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMKN 2 Kota Bekasi,” tutup Agus. (dew/pms)