RADARBEKASI.ID, BEKASI – Seorang perempuan berinisial RAF (28) melaporkan suaminya, PWA (33), ke Polres Metro Bekasi Kota atas dugaan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di wilayah Kelurahan Bintara.
RAF mengaku mengalami kekerasan berupa cekikan di leher setelah terlibat cekcok dengan suaminya terkait tanggung jawab dalam merawat anak mereka.
Peristiwa kekerasan itu terjadi pada Jumat (8/11) malam, ketika RAF diminta untuk menyusul suaminya yang berada di sebuah klinik di Pondok Bambu. Suami RAF baru saja menghadiri acara pembukaan bisnis dan melanjutkan acara dengan kolega hingga larut malam.
Saat pulang, PWA dalam kondisi kelelahan, sementara anak mereka terbangun tengah malam.
RAF mengutarakan keberatannya karena merasa terbebani merawat anak sendirian tanpa bantuan suaminya, yang lebih memilih tidur dari pada merawat buah hatinya.
“Aku kan kesel. Aku bilang ya kalau ngomongin capek, semua orang di dunia juga capek. Lu capek, gue capek. Lu kerja, gue juga kerja. Tapi kan di sini anak ini kan tanggung jawab berdua,” ucap RAF saat dihubungi wartawan, Senin (11/11).
Merasa sering tidak dihargai, R kemudian mengajak suaminya untuk berdiskusi secara baik-baik, namun percakapan memanas hingga berujung tindakan kekerasan.
“Dia langsung nyekek aku. mengerang gitu, kesel, marah gitu kali ya, tanpa ngomong apa-apa. Aku nggak ngitung berapa lama, Tapi, ya, sampai lebam, leher kanan aku tuh lebam. Dan kalau diteken itu, ada benjolan,” katanya.
Akibat kejadian itu RAF pun langsung melaporkan insiden tersebut ke Polres Bekasi Kota dan menjalani visum sebagai bukti.
Menurut R, tindakan kekerasan baru kali ini terjadi secara fisik, namun ia merasa suaminya sudah berulang kali bersikap tidak kooperatif dalam merawat anak.
BACA JUGA: Jalan Pekayon jadi “Sungai Pakuwon”
Sebelumnya, suaminya juga pernah kedapatan berselingkuh pada bulan Mei, yang membuat RAF sempat berpikir untuk bercerai, tetapi ia memberikan kesempatan kedua dengan harapan suaminya berubah.
“Dia ketahuan selingkuh, yang mana harusnya ketika ketahuan selingkuh itu harusnya aku sudah langsung minta cerai. Tapi aku kasih kesempatan,” paparnya
Namum dengan kekerasan yang menimpanya saat ini, RAF bersama anaknya yang masih berusia satu tahun tiga bulan akhirnya memilih untuk meninggalkan rumah suaminya dan kini menunggu hasil visum untuk melanjutkan proses hukum.
“Saya rasa ini waktu yang tepat untuk bercerai,” pungkasnya. (rez)