RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pelaku industri kecil menengah (IKM) di Kota Bekasi memulai ekspor ke Jepang pada awal November. Sebanyak sepuluh jenis barang olahan hasil pertanian dikirimkan ke negara berjuluk Negeri Sakura tersebut. Produk-produk tersebut dipastikan memenuhi syarat ekspor, di antaranya jengkol, petai, bunga pepaya, singkong rebus, cabai merah, cabai rawit, dan daun salam.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kota Bekasi, Muhammad Solikhin, menyampaikan setiap pelaku IKM telah menandatangani kontrak kerjasama dalam kerangka Free Trade Agreement (FTA) dengan pembeli di Jepang.
“Untuk ekspor kemarin ke Jepang, sepertinya kita diminta setiap bulan dengan jenis barang yang sama dan kuota yang sama. Setiap bulan nanti kita lakukan ekspor,” katanya.
Lebih lanjut, Solikhin menjelaskan bahwa pihaknya akan mengawal kelancaran ekspor agar permintaan dapat terus dipenuhi. Kerja sama bisnis tersebut, kata dia, berlangsung langsung antara pembeli di Jepang dan pelaku IKM di Kota Bekasi.
“Karena memang yang di Jepang itu teman-teman FTA memiliki 20 outlet supermarket. Jadi kontinuitas pengiriman barang itu yang harus kita penuhi,” ucapnya.
Saat ini, Disdagperin juga tengah menunggu informasi lebih lanjut terkait ekspor beberapa komoditas ke New Zealand.
“Dari New Zealand belum ada kepastian apakah bulan berikutnya dia minta lagi, kita tinggal menunggu dari sana,” tambahnya.
Untuk memperluas jangkauan pasar internasional, Disdagperin saat ini tengah menjajaki peluang pasar di Dubai dan Arab Saudi melalui kerjasama dengan FTA. Selain itu, untuk 2025, Disdagperin juga mempersiapkan alokasi anggaran untuk mengirimkan sampel produk ke negara-negara tujuan ekspor tersebut. (sur)