RADARBEKASI.ID, BEKASI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi menyatakan 20 dari 23 kecamatan di wilayah tersebut rawan banjir selama musim penghujan ini.
Untuk menanggulangi bencana banjir, angin kencang, dan longsor pada hari pemungutan suara Pilkada Serentak 27 November mendatang, BPBD akan mendirikan enam pos Aju yang akan disiagakan dengan petugas dan relawan.
Pos-pos ini akan mencakup tiga hingga empat kecamatan dalam penanganan bencana, khususnya saat proses Pilkada berlangsung, mulai dari distribusi logistik, pemungutan suara, hingga rekapitulasi hasil.
BACA JUGA: BPBD Kabupaten Bekasi Terima Laporan 153 Rumah Rusak
“Pos ini akan didirikan dari 26 hingga 28 November. Petugas terdiri dari BPBD, PMI, Destana/Katana, dan FPRB, dengan perlengkapan seperti mobil rescue, perahu karet, dayung, pelampung, tenda keluarga, dan lainnya,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Muchlis, Rabu (13/11).
Lebih lanjut dikatakan Muchlis, dengan kerja sama semua pihak, jika terjadi bencana bisa ditanggulanginya dengan cepat.
“Kalau semua stakeholder ini bisa bergerak masif, tentunya kalaupun terjadi bencana seperti yang kita khawatirkan, insya allah kita bisa menanggulanginya,” imbuhnya.
Pos Aju ini terbagi menjadi enam. Di antaranya Pos Aju I mengcover wilayah Kecamatan Muaragembong, Cabangbungin dan Sukawangi. Kemudian Pos Aju II mengcover Kecamatan Tambun Utara, Babelan, Tarumajaya.
Pos Aju III mengcover Kecamatan Tambelang, Sukakarya, Pebayuran. Pos Aju IV mengcover Kecamatan Kedungwaringin, Sukatani, Karangbahagia. Pos Aju V mengcover Kecamatan Setu, Serangbaru, Cibitung, Tambun Selatan, Cikarang Barat. Dan Pos Aju VI mengcover Kecamatan Cikarang Utara, Cikarang Pusat, Cikarang Timur, hingga Cibarusah.
“Kita harapkan keberadaan pos itu nanti bermanfaat apabila seandainya di hari pencoblosan terjadi hujan atau banjir kita bisa bergerak cepat,” tambahnya.
BACA JUGA: Sambaran Petir Sebabkan Satu Rumah Ludes Terbakar di Bojongmangu
Saat ini, pihaknya tengah berkoordinasi dengan KPU untuk meminta data Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan bencana Hidrometeorologi untuk memudahkan pemetaan penempatan personil pada Pos Aju. Muchlis mengimbau agar TPS yang berada di lokasi terbuka atau cekungan Sungai dipindahkan ke tempat yang lebih aman.
“Kami sudah meminta data TPS rawan bencana dan berkoordinasi dengan camat untuk memindahkannya ke lokasi yang lebih aman,” tambahnya.
Selain itu, penyelenggara Pilkada diminta untuk belajar dari pengalaman bencana alam yang terjadi pada Pemilihan Presiden dan Legislatif Februari 2024. Berdasarkan penilaian BPBD Kabupaten Bekasi, beberapa TPS rusak akibat hujan dan angin kencang, seperti TPS 90 di Perumahan Grand Cikarang City dan TPS 10 di Desa Sukabudi.
“Mitigasi harus dilakukan, karena masih ada beberapa hari sebelum pencoblosan. Kami akan terus bergerak, mendata, dan mengolah informasi bersama. Semoga pada 27 November nanti, kondisi tetap kondusif dan masyarakat Kabupaten Bekasi bisa menggunakan hak pilihnya,” pungkasnya. (ris)