RADARBEKASI.ID, BEKASI – Calon Bupati nomor urut 1, Dani Ramdan, diduga mengalami intimidasi dari sejumlah oknum pendukung pasangan calon (paslon) lain saat melakukan blusukan ke Pasar Induk Cibitung, Jumat (15/11) lalu. Kejadian ini terekam dalam sebuah video.
Dalam video tersebut, Dani Ramdan terlihat mengenakan peci hitam dan rompi putih, dihampiri oleh sejumlah orang yang mendekat sambil berteriak dan mengacungkan tiga jari.
“Bekasi siapa yang punya, yang punya nomor tiga,” begitu teriakan yang dilontarkan saat Dani menyapa para pedagang.
Meskipun mengalami dugaan intimidasi, Dani tetap melanjutkan agendanya menyapa para pedagang. Belakangan, Ketua Forum Komunikasi Pedagang (FKP) Pasar Induk Cibitung, Abdul Hakam, menegaskan bahwa pihak-pihak yang terekam dalam video tersebut bukanlah pedagang Pasar Induk Cibitung.
“Saya selaku Ketua Forum Pedagang Pasar Cibitung menegaskan kalau kerusuhan saat kedatangan Pak Dani itu bukan dilakukan oleh pedagang, tetapi oleh oknum yang dipastikan bukan pedagang Pasar Induk Cibitung. Ini bisa dibuktikan dilihat dari video yang beredar,” kata Abdul Hakam.
Menyikapi kejadian tersebut, Dani Ramdan menila bahwa dirinya sangat menghargai perbedaan pilihan. Namun, ia menyayangkan peristiwa tersebut karena dianggap tidak etis.
“Saya menghargai perbedaan, hanya tidak perlu sampai mengganggu kegiatan itu. Apalagi saya datang atas undangan dari perwakilan pedagang dan katanya justru yang kemarin mengintimidasi itu bukan seluruhnya warga pasar Induk,” ungkapnya.
Mantan Pj Bupati Bekasi ini berharap pihak yang terlibat segera mengklarifikasi kejadian tersebut.
“Kami menyayangkan, mudah-mudahan timses dari yang bersangkutan bisa mengklarifikasi ini. Apakah ini disuruh apa bagaimana, saya kira kurang etis saja,” katanya.
Terpisah, Ketua DPC PKB Kabupaten Bekasi, Muhamad Rochadi, yang merupakan partai pengusung pasangan Dani-Romli, menyatakan bahwa pihaknya tidak mempersoalkan tindakan pendukung paslon lain terhadap jagoannya.
“Bagi kami dari tim pemenangan, tidak jadi masalah, nggak apa-apa, itu kan ungkapan masyarakat, mau negatif, positif, harus kita sikapi positif, karena itu bagian dari masyarakat Kabupaten Bekasi,” ucap pria yang akrab disapa Adi ini, kepada Radar Bekasi.
“Tugas sebagai pemimpin itu kan kepada rakyatnya, wajib mencintai seluruh masyarakat, seluruh rakyatnya, tanpa terkecuali. Orang yang benci sekali pun harus kita cintai, karena itu bagian dari masyarakat kita,” sambung Adi.
Menurutnya, Pasar Induk Cibitung merupakan salah satu penyangga ibu kota. Tidak hanya melayani Kabupaten Bekasi, tetapi juga Jakarta, Bogor, dan Depok. Kejadian yang menimpa jagoannya itu tidak menyurutkan langkahnya untuk terus mendatangi pasar-pasar lain di Kabupaten Bekasi. (pra)