RADARBEKASI.ID, BEKASI -Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Bekasi melakukan survei ke rumah-rumah warga terdampak longsor di Kampung Cicadas Desa Sukadami Kecamatan Cikarang Selatan, Senin (18/11).
Survei dan pendataan ini dilakukan untuk memastikan penerima bantuan bagi warga terdampak longsor, yang dilaksanakan bersama Kecamatan Cikarang Selatan dan Desa Sukadami.
“Kami baru melakukan survei awal. Setelah ini, laporan akan kami tindaklanjuti ke Kepala Bidang (Kabid),” ungkap Staf Wasdal Disperkimtan Kabupaten Bekasi, Cecep Supriyadi, setelah survey ke lokasi.
Cecep menambahkan bahwa pihaknya belum dapat memastikan jumlah rumah yang akan menerima bantuan dari Disperkimtan. Survei ini masih akan dikaji lebih lanjut. Hasilnya akan dipertimbangkan dalam peninjauan anggaran.
Sebelum proses pembangunan rumah dilakukan, Cecep mengimbau masyarakat untuk menunggu pembangunan turap di kawasan tersebut guna mencegah longsor susulan.
“Harusnya pembangunan turap dulu karena itu kan untuk menahan longsor. Jadi percuma juga kalau rumahnya dibangun sementara turap belum ada,” terang Cecep.
BACA JUGA: Warga Kampung Cicadas Cikarang Selatan Desak Kepastian Penanganan Longsor
Sementara itu, Kasi Trantib Kecamatan Cikarang Selatan, Daniel Aritonang, mengungkapkan pihaknya telah mengimbau penghuni kontrakan yang terdampak longsor untuk segera pindah ke tempat yang lebih aman. Mengingat intensitas curah hujan yang tinggi di Kabupaten Bekasi, potensi longsor susulan sangat dikhawatirkan.
“Kami juga mengimbau penghuni kontrakan yang terdampak longsor untuk segera pindah. Kami khawatir jika terjadi longsor susulan saat mereka sedang tidur, bisa berbahaya. Kami ingin mencegah korban jiwa,” ujar Daniel.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mengajukan perbaikan atas kerusakan sejumlah rumah dan kontrakan akibat tanah longsor yang terjadi pada 17 April 2021 di Kampung Cicadas Desa Sukaresmi.
Menurut perhitungan BPBD, total kerugian akibat longsor tersebut diperkirakan mencapai sekitar Rp500 jutaan. Berdasarkan hasil pendataan, 18 bangunan terdampak longsor, dengan 11 rumah di antaranya mengalami kerusakan berat. (ris)