Berita Bekasi Nomor Satu

Puluhan Ribu KK di Kota Bekasi “Diguyur” Beras Jelang Nataru

ILUSTRASI: Warga antre beras murah di Rawalumbu Kota Bekasi, belum lama ini. FOTO: DOKUMEN/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Lebih dari 70 ribu Kepala Keluarga (KK) di Kota Bekasi akan menerima bantuan pangan berupa beras dari pemerintah pusat pada akhir tahun ini. Pendistribusian bantuan cadangan pangan tersebut untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan harga.

Berdasarkan informasi dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin), harga bahan pokok di pasar masih relatif stabil.

Awal bulan Desember ini, pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendistribusikan cadangan pangan pemerintah berupa beras kepada masyarakat di Kota Bekasi. Total lokasi beras dari pemerintah pusat diberikan kepada 75 ribu lebih KK di Kota Bekasi.

BACAJUGAl Jelang Nataru, Harga Pangan Nasional Mayoritas Naik

“Masing-masing KK 10 kg beras,” ucap Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan, dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi, Herbert Panjaitan, Rabu (11/12).

Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada November lalu tingkat inflasi tahunan Kota Bekasi berada diangka 1,84 persen, 10 indeks kelompok pengeluaran mengalami inflasi termasuk makanan.

Memasuki pertengahan November, DKPPP Kota Bekasi menyebut, secara umum ketersediaan bahan pangan di Kota Bekasi cukup untuk menghadapi Nataru. Pihaknya telah berkomunikasi dengan Bulog terkait dengan persediaan pangan tersebut.

“Terkait ketersediaan secara umum tercukupi,” kata Herbert.

Sementara dari pemerintah daerah, cadangan pangan pemerintah yang didistribusikan kepada masyarakat akhir tahun ini sebanyak 14 ton beras. Selain beras, komoditas yang distribusikan oleh Pemkot Bekasi juga berisi mi instan dan minyak goreng kepada 50 KK di setiap kelurahan.

“Upaya tersebut merupakan antisipasi pemerintah terhadap kenaikan harga,” tambahnya.

Sementara, Anggota Komisi III Dewan DPRD Kota Bekasi, Saifuddaulah mengingatkan agar persediaan pangan benar-benar dijaga. Pasalnya, kelangkaan barang akan mengerek harga.

Menurutnya, pemerintah dapat mengevaluasi pelaksanaan Nataru tahun sebelumnya.

“Ketika memang ketersediaannya tercukupi, InsyaAllah tidak ada masalah. Permasalahannya ketika itu tidak tercukupi kenapa?, karena permintaannya banyak terkait dengan Nataru,” ungkapnya.

Banyak hal yang bisa dilakukan oleh pemerintah menjaga stabilitas harga dan keterjangkauan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok, mulai dari pendistribusian bantuan sosial hingga operasi pasar.

Tingkat inflasi harus dipertahankan agar tetap stabil. Pasalnya, tingginya tingkat inflasi ini dapat mengganggu daya beli masyarakat.

“Ketika tingkat inflasi Kota Bekasi sudah mengalami penurunan, berarti daya beli masyarakat bisa dipertahankan. Tapi kalau tingkat inflasinya masih tinggi maka konsekuensinya adalah melakukan kebijakan yang sudah dilakukan,” paparnya. (sur)