RADARBEKASI.ID, KORSEL – Parlemen memakzulkan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol. Parlemen menyetujui pemakzulan kedua terhadap Yoon terkait upayanya yang kontroversial memberlakukan darurat militer, yang hanya berlangsung singkat namun mengejutkan bangsa. Perdana Menteri Han Duck-soo memegang kendali eksekutif sebagai presiden sementara.
Parlemen, yang dikuasai oleh partai oposisi, mengajukan mosi pemakzulan terhadap Yoon setelah setidaknya 12 anggota dari partainya sendiri mendukung langkah tersebut.
Melansir Reuters pada Sabtu (14/12/2024), dalam pemungutan suara, sebanyak 204 anggota menyetujui mosi tersebut, melewati ambang batas dua pertiga dari total 300 anggota parlemen.
BACA JUGA: Korut Tuduh AS, Jepang dan Korsel Bikin NATO Asia
Langkah ini membawa Yoon ke posisi genting, dengan Mahkamah Konstitusi memiliki waktu hingga enam bulan untuk memutuskan apakah dia akan diberhentikan secara permanen. Jika Mahkamah memutuskan mencopotnya, pemilihan presiden darurat akan segera digelar.
Saat ini, Perdana Menteri Han Duck-soo ditunjuk sebagai presiden sementara, sementara Yoon tetap menjabat tanpa wewenang eksekutif. Han berkomitmen untuk menjaga stabilitas negara di tengah krisis ini.
“Saya akan mencurahkan seluruh kekuatan dan upaya untuk menstabilkan pemerintahan,” kata Han kepada wartawan seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (14/12/20204).
Kondisi ini mencerminkan babak baru dalam politik Korea Selatan, di mana Yoon menjadi presiden konservatif kedua yang dimakzulkan setelah Park Geun-hye pada 2017. Langkah ini menunjukkan kerentanan kepemimpinan di negara yang sistem demokrasinya sering kali menghadapi ujian berat.
Reaksi Yoon dan Respons Publik
Menanggapi pemakzulan tersebut, Yoon tetap menunjukkan sikap tegas. Dalam pernyataannya, dia mengatakan, “Meskipun saya harus berhenti sementara, perjalanan saya bersama rakyat selama dua setengah tahun terakhir tidak boleh berhenti. Saya tidak akan pernah menyerah.”
Di sisi lain, langkah ini mendapat respons beragam dari publik. Para pendukung pemakzulan merayakan keputusan parlemen dengan sukacita di luar gedung parlemen, mengibarkan tongkat LED dan mendengarkan musik. Sementara itu, pendukung Yoon meninggalkan lokasi protes dengan kecewa setelah mendengar berita tersebut.
Pemimpin oposisi Lee Jae-myung, memuji rakyat atas keberanian mereka dalam mendesak pemakzulan. “Kalian, rakyat, telah menciptakan sejarah baru,” ujar Lee kepada massa yang berkumpul meskipun suhu udara sangat dingin. (zar)