Berita Bekasi Nomor Satu

4.184 KK dan 500 Ha Tambak Terdampak Banjir Rob di Kabupaten Bekasi

MAIN AIR: Sejumlah anak-anak bermain air saat banjir rob melanda Desa Pantai Harapanjaya Kecamatan Muaragembong, Selasa (17/12). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Banjir rob yang terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Bekasi dampak signifikan terhadap kepala keluarga (KK) dan tambak.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi per Senin (16/12), banjir rob terjadi di beberapa kampung di Kecamatan Muaragembong, Tarumajaya, dan Babelan. Bencana ini berdampak pada 4.184 KK dan 500 hektare (ha) tambak. (Selengkapnya lihat grafis).

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriyadi, menjelaskan bahwa data ini diperoleh melalui kaji cepat Tim BPBD Kabupaten Bekasi yang langsung meninjau wilayah terdampak banjir rob. Ketinggian air yang menggenangi wilayah bervariasi, mulai dari 20 hingga 40 sentimeter.

“Kejadian ini bersifat rutin, terjadi saat pertengahan bulan saat posisi bulan dekat dengan bumi, terutama di daerah pesisir pantau dengan gravitasinya menyebabkan air pasang. Kemudian ditambah musim penghujan yang meningkatkan volume air pasang,” ucap Dodi melalui keterangan tertulisnya, Selasa (17/12).

BACA JUGA: BMKG: Banjir Rob Berpotensi Rendam 5 Wilayah Ini

Pengamatan dan pengkajian tiga kecamata terdampak banjir rob ini, lanjut Dodi, dilakukan sejak beberapa Jumat (13/12). Bantuan logistik berupa makanan siap saji, minuman dan obat-obatan juga telah dikucurkannya dengan merangkul stakeholder lain seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Selain berdampak pada permukiman warga di pesisir laut, air pasang juga membuat ratusan hektar tambak milih warga. Yakni di Kecamatan Tarumajaya seluas 250 ha dan di Kecamatan Babelan seluas 250 ha.

“Mengingat banjir rob terus berulang di wilayah pesisir pantai Kabupaten Bekasi, kami berharap ada solusi penanganan jangka panjang dari dinas atau instansi teknis terkait,” tambahnya.

BACA JUGA: Banjir di Kampung Babakan Tambun Utara Terus Berulang

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengambil langkah konkret dengan menyalurkan bantuan logistik untuk meringankan beban masyarakat.

“Kami (Pemerintah Daerah) tidak tinggal diam. Kami telah mengantisipasinya serta telah memberikan bantuan-bantuan berupa sembako maupun bantuan logistik lainnya seperti karung dan bambu yang digunakan untuk membendung air, setidaknya langkah ini dapat meminimalisir dampak dari banjir rob,” kata Dedy.

Dedy mengimbau agar warga tetap waspada. Jika kondisi banjir memburuk, ditambah cuaca ekstrem, masyarakat bisa meminta bantuan evakuasi dari Tim BPBD Kabupaten Bekasi ke tempat yang lebih aman.

BACA JUGA: Waswas Banjir Lima Tahunan, Warga Minta Pemkot Bekasi Lebih Sigap  

“Tentunya sudah diantisipasi, baik dari pemerintah daerah melalui BPBD, Pemerintah Kecamatan Muaragembong, dan Pemdes setempat yang selalu mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati saat banjir rob terjadi,” sambungnya.

Berdasarkan hasil penilaian, sebagian besar warga terdampak banjir rob memilih bertahan di rumah karena sudah terbiasa dengan fenomena tahunan ini. Selain itu, ada yang mengungsi ke rumah tetangga maupun saudaranya yang lebih aman dari banjir rob.

“Mudah-mudahan ini bisa cepat berlalu sehingga masyarakat bisa menjalankan kembali aktivitas sehari-hari,” kata Dedy.

BACA JUGA: BMKG Peringatkan Potensi Banjir, Longsor, hingga Angin Kencang di 33 Wilayah

Terpisah, Ketua RT 07 RW 03 Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Mardani, mengungkapkan bahwa air laut mulai naik ke pemukiman warga sejak Jumat (13/12) pagi. Akibat banjir rob tersebut, beberapa warga mengalami penyakit seperti gatal-gatal dan demam. Ketinggian banjir di Desa Hurip Jaya mencapai 30 sentimeter.

“Gatal-gatal bagian kaki karena kena air laut kan. Paling meriang karena hawa dingin juga. Hampir semua dataran kerendam,” kata Mardani.

Menurut Mardani, banjir rob telah merendam rumah warga di tiga RT, yaitu RT 05, 06, dan 07, di RW 03. Banjir ini sudah berlangsung selama lima hari. Mardani berharap pemerintah dapat memberikan bantuan berupa obat-obatan dan air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga selama banjir rob melanda.

“Harapan kami, semoga bantuan dapat merata, khususnya obat-obatan dan air bersih yang sangat dibutuhkan warga,” tandasnya. (ris)

 

Catatan Redaksi

Judul ini mengalami sedikit perubahan karena terdapat kekeliruan jumlah.