RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah 5.000 hektare (ha) lahan pertanian di Bekasi siap bergabung dalam Gerakan Nasional Tani Kemandirian Pangan (Genta Pangan).
“Kita sudah mendata petani-petani, termasuk lahan-lahan yang siap bergabung dengan Genta Pangan untuk kita bina dan sebagainya. Untuk Bekasi Raya ini sudah ada 5 ribu hektare yang sudah terdata, termasuk daerah-daerah lainnya sudah mendata,” ungkap Ketua DPW Genta Pangan Jawa Barat, Alanoh Sudarsono.
Hal itu dia ungkapkan saat Rapat Kerja Daerah (Rakerda) untuk wilayah Zona 1 di Kantor Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, akhir pekan kemarin. Rapat ini dihadiri oleh pimpinan Genta Pangan Jawa Barat dan pengurus dari wilayah Bekasi Raya, Indramayu, Karawang, Subang, serta Bogor Raya.
Program Genta Pangan dipimpin oleh Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko. Tujuan utama dari program ini untuk mendukung pemberdayaan masyarakat, petani, peternak, dan nelayan, dengan fokus pada mewujudkan kemandirian pangan dan mempercepat pengentasan kemiskinan.
“Dengan adanya program Pak Prabowo Subianto ketahanan pangan atau kemandirian pangan, kita hadir dengan dipimpin oleh Pak Budiman Sudjatmiko. Kita mengarah ke titik itu persiapan untuk masyarakat seperti apa, bina petani bagaimana, karena untuk mensukseskan program Pak Prabowo,” jelas Alanoh.
Genta Pangan juga menawarkan dukungan berupa modal usaha untuk petani.
“Kita coba suport permasalahan permodalannya. Kita berikan pinjaman modal, contoh biaya traktor, urea, termasuk biaya tandur (tanam). Nanti hasil panen mereka kita yang coba angkat atau beli. Jadi kita enggak hanya pertanian, tapi perikanan, peternakan, kita siap,” sambungnya.
Ke depan, Genta Pangan juga diharapkan dapat menopang program makan gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Meskipun saat ini belum menuju ke arah tersebut, Genta Pangan telah menyiapkan bahan pangan untuk program itu. Berdasarkan data yang diterimanya, untuk menopang program makan gratis di Bekasi Raya, dibutuhkan hampir 120 ton beras setiap bulan.
“Genta ini dibentuk untuk menyiapkan bahan pangan, misalkan nanti dari pihak pemerintah membutuhkan untuk program makan gratis, kami siap. Cuma memang kita belum mengarah ke titik itu, karena untuk sekarang kita jalan dulu, data semua potensi-potensi wilayah,” ungkapnya.
Genta Pangan di Jawa Barat telah terbentuk sekitar dua bulan yang lalu. Untuk wilayah 27 kabupaten/kota, pembagian dilakukan dalam empat zona, salah satunya Zona 1 yang mencakup Bekasi Raya, Indramayu, Karawang, Subang, dan Bogor Raya.
“Untuk di Jawa Barat, bagi wilayah yang ada kota dan kabupaten, kita gabung menjadi satu, contoh di sini menjadi Bekasi Raya. Sudah terbentuk 19 DPD untuk Jawa Barat,” ucapnya.
“Mudah-mudahan kolaborasi antara kita dan pemerintah maupun pihak swasta akan terjalin sehingga kesejahteraan petani, khususnya Jawa Barat akan terangkat,” tuturnya dipenghujung perbincangan.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPD Genta Pangan Bekasi Raya, Junaedi Al Zupri, menyampaikan bahwa pendataan lahan pertanian terus berjalan.
Ketua DPD Genta Pangan Bekasi Raya, Junaedi Al Zupri, mengungkapkan bahwa langkah-langkah yang diambil telah sesuai dengan SOP dan peraturan organisasi yang berlaku. Menurutnya, hasil kegiatan door-to-door kepada para petani, tercatat 5.000 hektar lahan yang siap berkolaborasi dengan Genta Pangan. Data lahan pertanian tersebut kini telah diserahkan kepada pimpinan tingkat provinsi. Pendataan tahap pertama akan berlangsung hingga 15 Desember 2024, sementara untuk tahap kedua, proses pendataan masih terus berlanjut.
“Sekarang masih terus berjalan (bergulir), masih masuk terus data-data ini, tapi arena kita juga ada batas waktu yang sudah ditentukan sampai di 15 Desember 2024, maka untuk yang lainnya masuk di pengajuan tahap dua. Untuk tahap satu ada 5 ribu hektare lahan pertanian yang kita ajukan,” katanya.
Jebolan Universitas Trisakti ini mengungkapkan bahwa dari pengakuan para petani yang telah ditemuinya, masalah perairan (irigasi) menjadi kendala utama yang mengancam gagalnya panen, karena banyak lahan pertanian kekurangan air. Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Jupri ini berkomitmen untuk mencari solusi agar para petani dapat sukses dalam program pertanian.
“Harapan saya para petani kita sejahtera, adil dan makmur, semua merasakan kesejahteraan. Karena selama ini petani kita sudah merasakan pahit yang dihadapinya,” ucapnya. (pra)