RADARBEKASI.ID, BEKASI – Peran dunia usaha dan industri (DUDI) sangat penting dalam dunia pendidikan, khususnya untuk memastikan lulusan siap bekerja dan memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Melalui program “Pengusaha Mengajar” yang digagas oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), para pengusaha memberikan motivasi serta berbagi pengalaman di satuan pendidikan vokasi.
Wakil Ketua Bidang Ketenagakerjaan APINDO, Darwoto, menjelaskan program “Pengusaha Mengajar” bertujuan memberikan wawasan dan mindset kepada siswa agar mereka dapat menyalurkan keahlian yang mereka pelajari setelah lulus. Dalam program ini, praktisi dari DUDI berbagi pengalaman sesuai dengan bidang mereka masing-masing.
BACA JUGA: PPN 12 Persen Bikin Pengusaha di Bekasi Ketar-ketir
“Pengusaha, misalnya dia direktur HRD, berbagi pengalaman mengelola perusahaan untuk memotivasi siswa. Ini menjadi program yang terus bergulir dari waktu ke waktu dan tidak berhenti hanya sebatas seremoni,” ucap Darwoto di Babelan, Kamis (19/12).
Menurut Darwoto, program ini menargetkan 1.000 pengusaha sebagai mentor. Saat ini, ia mengatakan, target tersebut masih dalam proses pencapaian.
“Kita baru mencapai 30 persen. Ini kan tersebar di seluruh Indonesia untuk bisa mendapatkan support dari industri,” katanya.
Sementara, Direktur Marketing dan Business Development PT Cikarang Listrindo, Yudho Pratikto, mengungkapkan bahwa sebagai perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Bekasi, pihaknya mendukung program pembinaan dan pengembangan, khususnya di SMKN 1 Babelan. Tujuannya untuk menghasilkan alumni yang memiliki karakter dan keterampilan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan kewirausahaan.
BACA JUGA: Pengusaha dan Pekerja “Wait and See” soal Kenaikan UMK 2025
“Kami meyakini peningkatan kompetensi guru akan mempengaruhi kualitas siswa. Dukungan positif dari perseroan, mitra pelaksana, guru dan pengurus SMKN 1 Babelan dan pemerintah dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan terutama untuk masyarakat di area tempat tinggalnya,” katanya.
Menurut Yudho, program ini mencakup berbagai kegiatan lintas industri, seperti kunjungan industri, workshop penerapan budaya kerja horenso, workshop keselamatan dan kesehatan kerja, serta workshop persiapan menghadapi dunia kerja.
Selain itu, ada juga materi dari guru tamu yang berasal dari pelaku DUDI. Pelaksanaan program ini, tambahnya, juga bertujuan mendukung penerapan link and match 8+i, yang mendorong peningkatan kualitas lulusan agar sesuai dengan kebutuhan industri sekaligus mendukung program pemerintah dalam mencerdaskan dan memajukan bangsa.
“Hingga saat ini, sebanyak 11 pelaku usaha telah berkomitmen untuk bekerja sama mendukung pelaksanaan program ini. Di antaranya bekerjasama dalam melakukan sinkronisasi dan validasi kurikulum jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) untuk memastikan kurikulum yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan institusi DUDI,” paparnya.
BACA JUGA: Pengusaha di Kota Bekasi Terbebani Upah dan PPN
Terpisah, Kepala SMKN 1 Babelan, Cucu Sudrajat, mengapresiasi program pembinaan dan pengembangan yang difokuskan di sekolahnya. Menurutnya, program yang mengasah keterampilan karakter dan vokasi sangat dibutuhkan, mengingat para siswa di SMKN 1 Babelan berasal dari empat kecamatan, yakni Babelan, Sukawangi, Cabangbungin, dan Muaragembong.
“Kontribusi aktif terhadap pendidikan vokasi sangat bermanfaat bagi para murid kami yang tersebar di empat kecamatan ini. Memperbaiki kebiasaan memerlukan keseriusan dan waktu, mudah-mudahan kami bisa cepat. Ini terkait dengan kemajuan masyarakat di Kabupaten Bekasi,” ungkapnya.
Ia berharap SMKN 1 Babelan dapat berkembang pesat dan menjadi rujukan bagi sekolah-sekolah di sekitar. (ris)