Berita Bekasi Nomor Satu

PKB Kota Bekasi Terus Perkuat Struktur Ranting, 80 Persen Pengurus Masih di Jalur Benar

Ketua DPC PKB Kota Bekasi, Rizki Topananda

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Penguatan struktur pengurus di tingkat ranting menjadi fokus utama Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Bekasi. Hal ini dikarenakan pengurus ranting dianggap memiliki peran langsung dalam masyarakat.

Ketua DPC PKB Kota Bekasi, Rizki Topananda, mengatakan penataan struktur pengurus di tingkat ranting saat ini sedang berjalan. Menurutnya, bagi pengurus yang memiliki kinerja baik dan masih ingin melanjutkan di struktur kepengurusan, akan diberikan kesempatan.

“Semua kinerja bagus dan masih ingin melanjutkan di struktur kepengurusan, ya kita berikan ruang itu. Kalau memang kurang bagus, dan sudah tidak berkenan melanjutkan perjuangan, baru kita evaluasi. Istilah kita di DPC ini untuk penguatan ranting,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Rabu (18/12).

Rizki menambahkan, berdasarkan penilaian kinerja pengurus di akar rumput, hampir 80 persen pengurus di 56 kelurahan di Kota Bekasi masih berada pada jalur yang benar. Meskipun demikian, beberapa pengurus ranting yang membutuhkan penguatan akan diberikan perhatian khusus.

“Track kita di pemilu 2024, baik Pileg, Pilpres, Pilkada, positif terus. Kita di posisi yang performanya maksimal, sehingga ini jadi barometer juga ketika performnya bagus, maksimal, teman-teman di bawah bagaimana performnya,” katanya.

BACA JUGA: Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Bekasi: OPD Penghasil Kurang Kolaborasi

Jumlah pengurus di tingkat ranting bervariasi, minimal 15 hingga 20 orang. Rizki juga menjelaskan bahwa pengurus di tingkat ranting harus mewakili semua kelurahan di kecamatan tersebut. Begitu juga dengan pengurus di tingkat kelurahan, yang harus mencakup perwakilan dari setiap RW di kelurahan tersebut.

“Kita mengedepankan itu, maka jumlah orang menyesuaikan dengan jumlah RW yang ada dilingkungan ranting tersebut. Jadi ada ranting yang jumlahnya lebih banyak, ada mungkin yang lebih sedikit, karena tergantung jumlah RWnya,” ucapnya.

“Kita menilai bahwa mesin partai, dalam hal ini struktur pengurus menjadi pilar utama, karena posisi marwah partai itu dilihat dari struktur pengurusnya. Kalau strukturnya kuat, sampai tingkat grassroot itu ada, maka segala hal bisa kita maksimalkan. Baik momentum politik maupun pengawalan advokasi terhadap masyarakat, itu kepanjangan tangan kita,” sambungnya. (pra)