Berita Bekasi Nomor Satu

Tim SAR Gabungan Hentikan Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Kalimalang

PENCARIAN KORBAN DIHENTIKAN: Tim SAR gabungan menyusuri Sungai Kalimalang mencari korban tenggelam Ari Sidik di Desa Wangunharja Kecamatan Cikarang Utara, Senin (23/12). ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Tim SAR gabungan resmi menghentikan operasi pencarian terhadap Ari Sidik (18), korban tenggelam di Sungai Kalimalang Desa Wangunharja Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi.

Keputusan ini diambil setelah tujuh hari pencarian, sejak korban dilaporkan tenggelam pada Selasa (17/12) hingga Senin (23/12), namun tidak membuahkan hasil.

Penghentian operasi merujuk pada Undang-Undang No 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, yang menetapkan durasi pencarian maksimal tujuh hari. Jika korban belum ditemukan dalam waktu tersebut, operasi dihentikan.

BACA JUGA: Polisi Tangkap Dua Pelaku Curanmor Bersenpi, Sudah Beraksi di 10 Lokasi Kabupaten Bekasi

Kepala Unit SAR Siaga Bekasi, Rizky Dwianto, menjelaskan bahwa pencarian telah dilakukan hingga radius 15 kilometer dari lokasi kejadian. Tim SAR juga menelusuri titik-titik yang diminta oleh pihak keluarga korban.

“Pada hari ketujuh, pencarian dilakukan sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB, namun hasilnya masih nihil,” ujar Rizky, Senin (23/12).

Ia menambahkan bahwa derasnya arus Sungai Kalimalang bukan faktor utama sulitnya menemukan korban. Pencarian tidak hanya dilakukan di sungai, tetapi juga hingga hilir Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL) hingga ke laut. Selain di atas air, tim juga melakukan pencarian melalui jalur darat.

Pencarian dibagi menjadi tiga SRU (Search and Rescue Unit). SRU I menyisir menggunakan perahu karet LCR dan rafting sepanjang 17 km di aliran Sungai Kalimalang dari lokasi kejadian. SRU II menggunakan perahu karet di aliran Sungai CBL hingga muara sejauh 35 km.

BACA JUGA: Kasus Tewasnya Penjahit di Pasar Baru Cikarang: Terduga Pelaku Ditangkap, Motif Didalami

“SRU III melakukan pencarian darat hingga 50 km dari lokasi kejadian,” jelasnya.

Berdasarkan analisa Tim SAR, terdapat beberapa kemungkinan mengapa korban belum ditemukan. Salah satunya bendungan di Kali Cikarang yang memiliki dua cabang. Cabang pertama berupa pipa (shipon) yang mengarah ke Kalimalang Kota Bekasi dan cabang kedua menuju Kali Cikarang hingga Sungai CBL.

“Menurut keterangan masyarakat dan relawan, shipon ini berupa pipa besar yang berfungsi menyedot air. Ada kemungkinan korban terhisap dan terjebak di dalam pipa tersebut,” tambah Rizky.

Sebelum menghentikan pencarian, pihak SAR telah memberitahukan keputusan ini kepada keluarga korban. Namun, jika di kemudian hari ditemukan bukti baru terkait keberadaan korban, pencarian dapat dibuka kembali. (ris)