RADARBEKASI.ID, BEKASI – Aktor sinetron “Misteri Gunung Merapi 3”, Sandy Permana (46), tewas dengan beberapa luka tusuk di tubuhnya setelah ditikam menggunakan senjata tajam yang diduga dilakukan oleh tetangganya berinisial NI.
Insiden itu terjadi tak jauh dari tempat tinggal korban di Perumahan TNI Polri Umum RT 05 RW 08 Desa Cibarusah Jaya Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi, Minggu (12/1) pagi.
Istri almarhum Sandy Permana, Ade Andriani, mengungkapkan bahwa terduga pelaku pernah kerja bareng dengan suaminya di sinetron Misteri Gunung Merapi 3 (Mak Lampir).
“Dia (terduga pelaku,red) pernah satu kerjaan sama suami saya. Kalau gak salah dia di kru Mak Lampir juga dulunya,” ungkap Ade kepada wartawan, Senin (13/1).
Namun, saat ini terduga pelaku sudah tidak lagi memiliki pekerjaan alias menganggur. Ade menyebut, hubungan suaminya dengan terduga pelaku tidak baik sejak menjelang akhir 2024, akibat cekcok yang terjadi saat rapat warga. Selain itu, sekitar tiga minggu lalu, Ade sempat mengalami ketegangan dengan terduga pelaku terkait pemangkasan pohon di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka.
“Dia (terduga pelaku) lagi mangkas pohon. Ya namanya orang mangkas pohon kan biasa, tapi pas saya lewat langsung kayak emosi gitu. Saya tegur dong, tapi saya sambil jalan, karena saya berpikir kalau saya sambil berhenti tegur dia, saya takut karena dia pegang celurit,” ujarnya.
BACA JUGA:https://radarbekasi.id/2025/01/13/aktor-sandy-permana-dikenal-ramah-dan-suka-menolong/
“Saya tegur ‘pelan-pelan dong nanti kena saya sama anak saya atau orang lain gimana, tapi dia melotot,” kata Ade.
Selama 13 tahun bertetangga, Ade menyebutkan bahwa terduga pelaku dikenal sebagai sosok yang tertutup dan tidak bergaul dengan tetangga lainnya.
“Karena kita dekat cuma sama istrinya. Kalau suaminya kan dia sama siapapun gak mau dekat sepertinya,” tambahnya.
Jenazah Sandy dimakamkan pada Minggu (12/1) malam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cibarusah, yang tak jauh dari kediamannya. Ade menyatakan bahwa pihak keluarga terduga pelaku belum mengunjungi rumahnya untuk meminta maaf atau melayat. Ade berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.
“Semoga pelaku segera ditemukan dan diadili. Hukumannya, ya, seberat-beratnya. Saya ingin nyawa dibayar nyawa, karena dia telah merebut ayah dari anak-anak saya,” pungkas Ade. (ris)