RADARBEKASI.ID, BEKASI – Klenteng Hok Lay Kiong sedang bersolek menyambut perayaan Tahun Baru Imlek. Ribuan lampion nampak mulai terpasang di kawasan klenteng yang telah berusia 300 tahun lebih itu. Pun demikian di sepanjang jalan area pecinan.
Ketua Yayasan Klenteng Hok Lay Kiong, Ronny Hermawan mengatakan, keberadaan lampion-lampion tersebut tidak hanya untuk memperindah klenteng, tetapi juga melambangkan harapan, keberuntungan, dan kebahagiaan di tahun baru. Ia berharap Imlek tahun ini dapat berlangsung lebih meriah dibandingkan tahun sebelumnya.
“Perayaan Imlek tahun 2025 ini, khususnya di Kota Bekasi, saya rasa jauh lebih meriah. Karena tahun lalu kan bertepatan dengan pemilu ya,” ujarnya, Rabu (22/1).
BACA JUGA: Imlek Identik Merah, Simak Tradisi dan Sejarahnya
Pantauan Radar Bekasi di Klenteng Hok Lay Kiong, sejumlah pengurus terlihat sedang sibuk membersikan patung-patung dewa dan memasang lampion. Ronny mengatakan, perayaan Imlek di Klenteng Hok Lay Kiong diperkirakan akan menarik ribuan jamaah yang datang untuk berdoa dan memanjatkan harapan di tahun baru.
Setelah perayaan Imlek, tradisi akan dilanjutkan dengan Cap Go Meh, sebuah acara puncak yang digelar 15 hari setelah Imlek.
“Jadi nanti ada pawai, ada karnaval, arak-arakan, ritual gotong-tepekong untuk mengusir bencana, mengusir pengaruh negatif, supaya masyarakat Kota Bekasi selamat, sehat, dan lebih sejahtera lagi,” jelas Ronny.
Tahun 2025 ini dikenal sebagai Tahun Ular Kayu dalam kalender Tionghoa. Ronny menjelaskan bahwa ular memiliki makna mendalam dalam kehidupan.
BACA JUGA: Dodol Cina dari Cikarang Diproduksi secara Tradisional
“Maknanya Tahun Ular, ya kita semangatlah cari rejeki. Ular kan cari makannya pintar. Mungkin rejekinya gede-gede kali ya, kalau ular kan sekali makan langsung diem dulu ya. Ular itu licin, cepat jalannya,” tuturnya sambil tersenyum.
Meski suasana lebih meriah, Ronny menekankan bahwa kemeriahan Imlek kali ini tetap terasa di hati, bukan dari kemewahan.
“Tahun ini lebih meriah. Tapi meriahnya ini kan di hati, bukan meriah di boros belanja dan Ekonomi juga kan baru mulai bangkit,” ujarnya.
Meski tidak ada pesta kembang api, Klenteng Hok Lay Kiong tetap menghadirkan hiburan khas Imlek, seperti pertunjukan seni barongsai dan atraksi naga.
“Ada pertunjukan seni barongsai, liyong, naga-naga gitu. Setiap daerah nanti kita undang untuk menampilkan atraksi barongsai dan naga,” ungkapnya
Ronny menjelaskan, lampion-lampion yang terpasang di klenteng sebagian besar merupakan sumbangan dari umat.
“Ya seribuanlah, ada seribu lebih lampion yang sudah disiapkan. Nah, lampionnya ini sumbangan dari umat-umat. Ada umat yang nyumbang lima, ada yang nyumbang sepuluh. Dikasih nama juga boleh, karena lampion itu kan menerangi, terang gitu kan. Harapannya supaya kehidupannya di tahun ini juga terang. Juga banyak rejeki gitu,” tambahnya.
Perayaan Imlek di Klenteng Hok Lay Kiong bukan sekadar tradisi, tetapi juga menjadi simbol harmoni, kebersamaan, dan harapan untuk kehidupan yang lebih baik. (rez)