Berita Bekasi Nomor Satu

Pemuda Kota Bekasi Meninggal di Kamboja, Diduga Korban Perdagangan Orang Berkedok Penyedia Loker

Saifullah (48), orangtua SD menunjukkan foto anaknya semasa hidup saat ditemui dikediamanya di Jalan Swadaya, Kampung Dua, RT 001 RW 021, Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Kamis (27/3). FOTO: RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Seorang pemuda asal Kota Bekasi, Soleh Darmawan (24), meninggal dunia di Kamboja. Ia diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) berkedok agen penyedia lowongan kerja ke luar negeri.

Kisah tragis ini bermula pada Februari 2025, ketika Soleh menerima tawaran kerja dari sebuah yayasan pencari kerja di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ia dijanjikan pekerjaan di sektor perhotelan di Thailand, sebuah bidang yang memang sudah lama ia geluti.

Pada 17 Februari 2025, Soleh mengunjungi kantor yayasan bersama seorang perempuan berinisial S untuk menyepakati keberangkatannya. Keesokan harinya, ia terbang ke Thailand, meskipun ibunya, Diana (43), sempat melarangnya.

Setibanya di Thailand, Soleh langsung menghubungi ibunya untuk meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja.

“Dia telepon saya, bilang, ‘Sudah sampai, Mak. Jangan banyak pikiran, jangan dengerin kata orang’,” ungkap Diana sambil meneteskan air mata di kediamannya Jalan Swadaya,
Kampung Dua, RT 001 RW 021, Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Kamis (27/3).

Selama empat hari pertama, komunikasi mereka lancar. Namun, tiba-tiba Soleh menghilang tanpa kabar.

Pada 2 Maret 2025 malam, Diana menerima panggilan video dari seorang pria bernama Kevin yang mengabarkan bahwa Soleh berada di Kamboja. Dalam percakapan itu, Kevin bertanya tentang riwayat kejiwaan Soleh, yang langsung dibantah oleh Diana.

Saat kamera beralih ke putranya, Diana melihat Soleh dalam kondisi lemah, duduk terkulai di atas tempat tidur. Ia memanggil namanya, namun Soleh tidak merespon.

“Saya panggil, ‘Soleh, ini Mamak’. Dia sudah enggak bisa jawab,” ujar Diana pilu.

Keesokan harinya, pada 3 Maret 2025, Kevin kembali menghubungi Diana dengan kabar lebih mengerikan—Soleh telah meninggal dunia.

Setelah berbagai upaya, jenazah Soleh akhirnya tiba di Indonesia pada 15 Maret 2025. Namun, ketika jenazahnya sampai di rumah duka, Diana menemukan kejanggalan berupa luka mirip tusukan di pinggang anaknya.

Meski keluarga memilih pasrah, pertanyaan besar masih menggantung tentang apa yang sebenarnya terjadi pada Soleh.

Belakangan, Diana baru mengetahui bahwa anaknya ternyata dipaksa bekerja sebagai operator judi online (judol) di Kamboja—jauh dari pekerjaan perhotelan yang dijanjikan

“Awalnya saya enggak tahu. Pas sudah meninggal, baru saya tahu dia kerja di judol,” kata Diana.

Kini, Diana hanya bisa berharap ada keadilan bagi putranya dan tidak ada lagi korban lain yang mengalami nasib serupa.

“Jangan sampai ada ibu lain yang mengalami apa yang saya rasakan,” pungkasnya. (rez)