RADARBEKASI.ID, BEKASI – Masih dalam rangka optimalisasi penerimaan di sektor Cukai, kali ini Bea Cukai Bekasi menyambangi PT Delta Djakarta Indonesia Tbk pada Selasa, 8 Juli 2025, setelah selang sehari sebelumnya kunjungan juga dilakukan ke PT Bali Hai Brewery.
Kunjungan dipimpin langsung oleh Winarko Dian Subagyo selaku Kepala Kantor Bea Cukai Bekasi. Didampingi oleh timnya, Winarko turun langsung untuk mengetahui perkembangan maupun kendala yang dialami oleh pengguna jasa.
“Kami hadir untuk memberikan dukungan penuh atas tantangan maupun kendala yang dihadapi. Kami juga berharap kondisi yang ada tidak mematahkan optimisme yang sudah ada. Perencanaan lebih lanjut serta monitoring dan evaluasi atas proses penjualan yang telah berjalan dapat dilakukan sebagai upaya meningkatkan kinerja penjualan” ujar Winarko.
Sementara, Direktur Penjualan PT Delta Djakarta Indonesia Tbk, Ronny Titiheruw, menyampaikan bahwa tren konsumen kini telah mengalami pergeseran.
“Dahulu konsumen banyak yang meminati bir sebagai pendamping aktivitas, turis mancanegara tertarik mencoba bir lokal sebagai experience dalam perjalanan wisatanya. Namun kini banyak konsumen lebih memilih kadar minuman yang lebih tinggi agar lebih cepat memperoleh efeknya, bir yang ringan namun pahit mulai tergeser dengan soju yang lebih manis juga karena industru K-Pop yang makin besar,” ujar Ronny.
“Ke depan kami mengharapkan ada harmonisasi kebijakan antar instansi pemerintah yang juga berpihak kepada pengusaha dalam wujud adanya kepastian dan kemudahan berusaha sehingga para investor mendapatkan keyakinan untuk mengembangkan usahanya di Indonesia,” pungkas Ronny.
PT Delta Djakarta berkontribusi besar dalam pencapaian target penerimaan Cukai pada Bea Cukai Bekasi. Perubahan target Cukai sebesar Rp 895,13 miliar meningkat dari sebelumnya Rp758,66 miliar memberikan tantangan bagi Bea Cukai Bekasi.
Peranan dan keterlibatan sektor swasta menjadi penting bagi daya dorong pemenuhan target tersebut. Keberadaan PT. Delta Djakarta Indonesia Tbk. yang telah berdiri sejak 1931 kini juga merupakan BUMD penyumbang ke -2 terbesar Provinsi DKI Jakarta kian terasa vital. (*)











