Berita Bekasi Nomor Satu
Bisnis  

Primaya Hospital dan BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Sinergi Lindungi Kesehatan Pekerja

KERJA SAMA: Deputi Operasional dan Kanal Layanan BPJS Ketenagakerjaan, Isnavodiar Jatmiko (kiri), bersama CEO Primaya Hospital Group, Leona A. Karnal (kanan), menunjukkan dokumen nota kesepahaman kerja sama antara BPJS Ketenagakerjaan dan Primaya Hospital Group. FOTO: EKO ISKANDAR/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebagai wujud komitmen menjaga kesehatan pekerja, Primaya Hospital menjalin kemitraan strategis dengan BPJS Ketenagakerjaan. Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat aspek kuratif, tetapi juga menekankan pentingnya pencegahan dan perlindungan menyeluruh terhadap risiko kerja.

Sejak lama, Primaya Hospital menjadi mitra terpercaya BPJS Ketenagakerjaan. Kerja sama erat ini membuktikan dedikasi Primaya dalam mendukung kesejahteraan tenaga kerja, memastikan akses layanan kesehatan terbaik saat dibutuhkan.

Sepanjang perjalanan kemitraan, Primaya Hospital telah meraih berbagai penghargaan dari BPJS Ketenagakerjaan, termasuk pengakuan sebagai Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) terbaik, baik tingkat nasional maupun regional.

CEO Primaya Hospital Group, Leona A. Karnali, menjelaskan bahwa secara rinci faktor-faktor kunci di balik pencapaian tersebut.

“Yang terpenting dalam layanan ini adalah kecepatan, ketepatan respons, dan kelengkapan rumah sakit. Di Primaya, pasien kecelakaan kerja tak perlu dirujuk karena semua fasilitas diagnostik, termasuk CT Scan, sudah tersedia di seluruh cabang,” ujar Leona, usai penandatanganan nota kesepahaman kerja sama, Senin (28/7).

Saat ini, 20 cabang Primaya Hospital di seluruh Indonesia dilengkapi tim trauma center dan spesialis, mulai dari ortopedi, bedah saraf, thorax, plastik, hingga dokter luka bakar, termasuk burn center di Karawang dan Bekasi. Fokus utama kemitraan ini adalah penanganan cepat kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang beragam.

Primaya juga merancang proses klaim BPJS Ketenagakerjaan yang sederhana dan efisien. Pekerja cukup menunjukkan kartu kepesertaan, dan seluruh proses klaim langsung ditangani pihak rumah sakit. Layanan ini mencakup kecelakaan di tempat kerja maupun perjalanan dinas.

Leona memiliki visi ambisius untuk memperluas jangkauan kemitraan ini.

“Saya berharap semua Primaya Hospital secarakeseluruhan dapat bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan,” ujarnya, menyoroti keinginan untuk memperluas jangkauan layanan.

Selain layanan medis, Primaya aktif memberikan edukasi di perusahaan, mulai dari cara mengangkat barang dengan aman, menjaga imun, hingga menyediakan spesialis seperti dokter tangan untuk menangani cedera berat.

Tak berhenti di situ, Primaya bertekad melengkapi layanan sesuai kebutuhan BPJS Ketenagakerjaan, termasuk menjajaki digitalisasi untuk mempercepat penanganan pasien, proses penagihan, dan edukasi kepada pekerja.

Leona juga menekankan pentingnya program wellness dan deteksi dini penyakit.

“Karena biaya kesehatan itu semakin tinggi bilakita terlambat mendeteksi penyakit kita,” ucapnya.

Program wellness ini, yang juga digaungkan oleh BPJS Ketenagakerjaan, bertujuan untuk edukasi dan deteksi awal penyakit akibat kerja yang mungkin tidak langsung terlihat seperti trauma, namun berkembang dari paparan dalam pekerjaan.

“Lebih baik tahu lebih awal. Terlambat deteksi justru meningkatkan beban biaya kesehatan,” tegasnya.

Primaya Hospital secara proaktif bekerja sama dengan perusahaan, memberikan rekomendasi dan membawa dokter spesialis untuk edukasi langsung kepada pekerja, seperti cara mengangkat barang yang benar atau menjaga asupan nutrisiuntuk imunitas tubuh.

Primaya Hospital percaya bahwa dengan mendorong gaya hidup sehat dan deteksi dini, produktivitas pekerja dan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan dapat meningkat secara signifikan. (oke)