RADARBEKASI.ID, BEKASI – Anggota Komisi III DPRD Kota Bekasi, Abdul Muin Hafied, memperingatkan bahwa target realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bekasi sebesar 90 persen di akhir 2025 berpotensi sulit tercapai.
Penyebab utama, menurut Muin, adalah rotasi besar-besaran pejabat di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) yang membuat ritme kerja birokrasi belum optimal.
“Penyesuaian dengan personel baru pasti memerlukan waktu. Hampir seluruh pejabat berganti, tentu ada dampak dari proses itu,” ujarnya, Kamis (13/11).
Menurut Muin, meski capaian PAD Kota Bekasi dalam beberapa tahun terakhir konsisten di atas 90 persen—bahkan sempat menyentuh 98 persen—tahun ini situasinya berbeda.
“Target 90 persen mungkin berat dicapai, tapi kita masih berharap Bapenda bisa kerja keras untuk mengejar di sisa waktu ini,” katanya.
Ia menegaskan, tantangan yang dihadapi Bapenda bukan sekadar administrasi, melainkan kesiapan pejabat baru memahami peta potensi pendapatan di tiap sektor, mulai dari pajak daerah hingga retribusi pelayanan publik.
Dewan mendesak agar evaluasi kinerja segera dilakukan agar target PAD tidak kembali menjadi angka harapan di atas kertas. “Kita akan lihat di Desember nanti, apakah kerja keras mereka bisa menutup kekurangan,” tandasnya.(sur/adv)









