RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Pendidikan (Disdik) bersama Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi mengadakan sosialisasi pendampingan bagi satuan pendidikan dalam upaya pencegahan perundungan, kekerasan, dan intoleransi di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kegiatan ini diikuti oleh para guru dan siswa.
Ketua KPAD Kota Bekasi, Novrian, menjelaskan bahwa setiap sekolah mengirimkan perwakilan siswa untuk mendapatkan materi pencegahan perundungan, kekerasan, dan intoleransi.
“Untuk masing-masing perwakilan dari setiap sekolah, kami berikan bekal bagaimana cara mencegah dan menangani perundungan kekerasan serta intoleransi,” ucapnya kepada Radar Bekasi.
Dalam sosialisasi ini, para peserta tidak hanya sekada mendapatkan materi. Akan tetapi juga praktik melalui diskusi dan gim.
“Jadi, pendekatannya tidak hanya sekedar menyampaikan materi, tetapi kami juga memberikan berbagai contoh melalui diskusi dan game,” tuturnya.
Novrian menuturkan, kegiatan terbagi dalam dua sesi, masing-masing untuk murid dan guru. Setiap sekolah mengirimkan sekitar empat hingga lima siswa.
Ia berharap para peserta dapat menjadi motor penggerak di sekolahnya dalam menciptakan lingkungan yang aman dari kekerasan dan bullying.
“Para murid yang mewakili sudah dibekali karakter building melalui sosialisasi, dengan harapan bisa menjadi agen perubahan di sekolah masing-masing,” terang Novrian.
Sebelumnya, kegiatan serupa telah diberikan kepada jenjang PAUD. Selanjutnya, program ini akan menyasar siswa SD, SMA, dan SMK.
“Harapan kami, seluruh jenjang pendidikan bisa mendapatkan sosialisasi yang sama, sehingga dapat memahami cara dan tindak lanjut mengatasi kekerasan dan juga bullying di lingkungan sekolah masing-masing,” pungkasnya. (dew)











