RADARBEKASI.ID, BEKASI – Upaya meningkatkan layanan air bersih bagi masyarakat Kabupaten Bekasi membutuhkan investasi besar. Tanpa dukungan pendanaan memadai, peningkatan kualitas dan cakupan layanan sulit diwujudkan secara optimal.
Direktur Utama Perumda Tirta Bhagasasi Bekasi, Reza Lutfi, menegaskan bahwa investasi merupakan kebutuhan mutlak dalam bisnis air bersih. Selain mengandalkan penyertaan modal dari pemerintah daerah, pihaknya juga membuka peluang kerja sama dengan berbagai mitra.
“Kerja sama harus bersifat saling menguntungkan. Sebagai BUMD milik Pemerintah Kabupaten Bekasi, tentu kami harus memastikan kolaborasi yang terjalin dapat memberikan nilai tambah serta meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat,” kata Reza.
Saat ini, Perumda Tirta Bhagasasi melayani lebih dari 300.000 sambungan pelanggan. Kondisi ini membuat kebutuhan memperluas jaringan, menambah kapasitas produksi, dan memperbarui infrastruktur semakin mendesak.
Reza menjelaskan bahwa pembangunan sistem air bersih harus sejalan dengan perkembangan permukiman dan kawasan industri, dua sektor yang terus tumbuh dan menjadi pengguna utama layanan air.
Ia menambahkan, penguatan kolaborasi dengan mitra strategis menjadi penting agar Tirta Bhagasasi mampu menjawab meningkatnya kebutuhan air bersih. Evaluasi terhadap kerja sama yang sudah berjalan pun dilakukan untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutannya.
Dengan langkah ini, Reza optimistis dapat meningkatkan cakupan layanan air bersih dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Bekasi secara lebih baik.
“Kami terus membuka ruang kolaborasi. Prinsipnya, semua pihak saling mendukung dan memperoleh manfaat,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang meminta jajaran Perumda Tirta Bhagasasi meningkatkan pelayanan air bersih secara menyeluruh, termasuk membangun jaringan perpipaan di seluruh 23 kecamatan.
“Saya minta cakupan pelayanan air bersih perpipaan di 23 kecamatan se-Kabupaten Bekasi benar-benar dapat ditingkatkan. Masih banyak masyarakat terutama di pedesaan belum terlayani air bersih,” kata Ade.
Ade menegaskan bahwa kebutuhan air bersih di pedesaan sangat mendesak. Karena itu, layanan harus menjangkau hingga pelosok dengan tarif yang tetap terjangkau.
“Kabupaten Bekasi sebagai daerah industri terbesar di Asia Tenggara, juga harus dapat dilayani kebutuhan airnya. Gali peluang untuk memperluas jangkauan pelayanan yang tidak hanya pada domestik perumahan, tapi industri harus dilayani,” ucapnya.(and/*)











