RADARBEKASI.ID, BEKASI – Monitor ERP bersama Titan Corporation menggelar Monitor ERP Football Cup 2025, turnamen sepak bola antarperusahaan yang berlangsung selama dua hari pada 29–30 November 2025, di Bekasi International Soccer Field (BISF).
Kegiatan ini menjadi ajang sportivitas dan kebersamaan sekaligus sarana untuk memperkenalkan solusi digital yang mendorong transformasi industri manufaktur di Indonesia.
Turnamen diikuti delapan tim dari berbagai perusahaan, menghadirkan dua hari penuh pertandingan kompetitif dan penuh antusiasme. Selain laga sepak bola, acara juga diisi dengan presentasi eksklusif dari Monitor ERP mengenai pentingnya digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi operasional di sektor manufaktur.
Monitor ERP Football Cup 2025 tidak hanya menonjolkan sisi olahraga, tetapi juga memberikan ruang bagi perkembangan industri. Kegiatan ini menjadi wadah bagi profesional manufaktur untuk berkolaborasi, berdiskusi, dan memahami bagaimana teknologi ERP dapat mendorong produktivitas serta efisiensi perusahaan.
Monitor ERP merupakan solusi ERP asal Swedia yang telah digunakan oleh lebih dari 5.500 pabrik di seluruh dunia, termasuk perusahaan-perusahaan manufaktur besar di Indonesia. Dengan fokus pada efisiensi proses produksi, Monitor ERP hadir sebagai mitra strategis bagi industri yang ingin meningkatkan produktivitas dan mengurangi lead time.
Melalui kegiatan ini memberikan kesempatan untuk networking antar peserta. Perusahaan dapat berbagi pengalaman mengenai implementasi teknologi, tantangan manufaktur, hingga peluang kerja sama di masa depan. Monitor ERP merupakan penyedia solusi Enterprise Resource Planning (ERP) asal Swedia yang telah berpengalaman lebih dari 40 tahun dalam mendukung industri manufaktur di seluruh dunia.
Sementara itu, Titan Corporation perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dengan komitmen untuk membangun budaya kerja yang kolaboratif, inovatif, dan berkembang.
Country Director Indonesia PT Monitor ERP System, Lingeswaran Nathan, menyampaikan bahwa turnamen ini merupakan kegiatan pertama dengan tujuan mempererat hubungan dengan industri sekitar, khususnya sektor otomotif di wilayah Cikarang.
“Delapan tim yang mengikuti turnamen ini semuanya dari area Cikarang,” ujarnya, Minggu (30/11).
Ia mengaku senang atas antusias peserta yang mengikuti turnamen ini. Pihaknya pun berencana untuk menggelar turnamen serupa ke depannya dengan jumlah peserta lebih banyak.
Sementara itu, Chairman Titan Corporation, Damien Lim, menjelaskan alasan digelarnya turnamen sepak bola tersebut.
“Buat kita di dunia otomotif, tentu satu itu hobi. Sepak bola seperti suatu jembatan, mau kita dari negara Jepang, Indonesia, Swedia, saya orang Singapura, itu rulesnya, peraturan mainnya, berapa pemainnya, berapa lama mainnya, itu sama semua,” tutur Damien.
Damien menambahkan, olahraga ini mampu menyatukan dan saling mengerti antara satu sama lain.
“Sejak main bola sama teman-teman di lingkungan otomotif seperti customer kita lihat itu sesuatu yang sangat menyatukan dan kita langsung bisa mengerti di lapangan. Semuanya bisa paham dan saling mengerti satu sama lain,” ujarnya.
Selain itu, alasan kedua bahwa banyak urusan manufaktur ditangani oleh level operasional, yang umumnya lebih menyukai sepak bola atau bulu tangkis dibanding golf.
“Kedua, saya lihat kalau di dunia otomotif biasanya kalau saya sama Jepang itu level tinggi maunya bermain golf. Tetapi bahasa golf di kerjaan saya manufaktur biasanya level operasional, kadang-kadang apa yang saya kerjain bos Jepangnya nggak tahu. Yang tahu manajer ke bawah, mereka nggak main golf tapi bola atau bulu tangkis. Makanya nyambung,” katanya.
Dari sisi biaya, ia menilai sepak bola jauh lebih ekonomis.
“Ketiga, biaya. Golf bayar Rp2 juta yang senang satu orang, Rp8 juta empat orang. Nah ini (sepak bola,red) Rp2 juta 22 orang,” ujarnya
Menurut Damien, Titan Corporation ingin menjadi jembatan antara perusahaan, pelanggan, dan teknologi, bukan hanya melalui pertemuan formal, tetapi juga lewat aktivitas santai di lapangan.
“Titan ini menjadi jembatan antara customer, kita, teknologi, lewat bukan cuma di meeting room, tapi di lapangan bola,” katanya.
Ia menegaskan bahwa melalui turnamen ini pihaknya ingin meningkatkan hubungan dengan para pelanggan. Menurutnya, hal tersebut tidak harus dilakukan di pabrik saja.
“My target is relationship building. Jadi target saya adalah setiap kali kita main bola dengan customer, kita meningkatkan hubungan dengan customer. Bukan hanya sekadar di meeting room atau di pabriknya dia, tapi di lapangan di luar juga, dan lebih santai, lebih exciting, lebih fun,” katanya. (oke)











