RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Industri hiburan Tanah Air kembali dirundung duka. Aktor senior Epy Kusnandar meninggal dunia pada Rabu (3/12) pukul 14.24 WIB. Kabar kepergian pemeran ikonik dalam serial Preman Pensiun itu disampaikan langsung oleh sang istri, Karina Ranau, melalui unggahan di media sosial.
Ungkapan duka dari publik pun langsung mengalir deras. Namun di tengah kesedihan itu, masyarakat kembali mengingat wasiat hidup yang pernah diucapkan Epy beberapa bulan sebelum ia berpulang.
Dalam pernyataannya, Karina mengungkapkan bahwa jenazah Epy Kusnandar disemayamkan di Harmony Residence 88, Jalan Pasir Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Sementara itu, proses pemakaman dijadwalkan berlangsung pada Kamis (4/12) pukul 08.00 WIB di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
Sebelum wafat, Epy sempat menyampaikan sebuah keinginan mendalam terkait tempat peristirahatan terakhirnya.
Dalam sebuah pertemuan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (6/7), Epy menuturkan bahwa ia ingin dimakamkan di Garut, kampung halamannya, tepat di dekat makam sang ibu.
“Saya serius. Kalau saya meninggal dunia, saya ingin dimakamkan di Garut, dekat ibu saya. Kalaupun enggak berdampingan, ya minimal berdekatan,” ujar Epy saat itu, dikutip dari cuplikan akun TikTok @freeiya15.
Keinginannya itu bukan sekadar rindu kampung halaman, tetapi juga harapan agar keluarganya dapat lebih dekat dan rukun. Ia melihat Garut sebagai ruang yang dapat mempertemukan keluarganya kembali.
Baca Juga: Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia di Usia 61 Tahun
“Saya punya adik, ingin lebih akur. Jalan satu-satunya, ya kumpul di kampung,” tuturnya.
Pandangan Epy tentang kematian semakin dalam setelah ia terlibat dalam film horor Selepas Tahlil, di mana ia memerankan karakter mayat hidup. Pengalaman itu membuatnya merenungi hidup dan kematian dengan lebih serius.
“Kirain gampang, ternyata menyakitkan. Mati yang menyimpan utang perasaan, pikiran. Saya takut ini beneran,” ucapnya penuh haru.
Peran tersebut meninggalkan kesan kuat dan membuatnya lebih sering memikirkan arti hidup serta persiapan menuju akhir hayat.
Wasiat dan renungan Epy kerap kali dibalut perjalanan kesehatan yang berat. Pada tahun 2010, ia pernah didiagnosis memiliki tumor otak, dan dokter memprediksi usianya hanya tersisa empat bulan. Kenangan pahit itu masih sangat membekas dalam hidupnya.
“Waktu itu dibisikin dokter, tapi bercandanya bercanda dalam duka. Saya berusaha anggap itu candaan, tapi dalam hati tetap ada rasa takut,” kenangnya.
Namun berkat proses pengobatan dan ketenangan batin yang terus ia jaga, kondisi Epy perlahan membaik dan ia akhirnya bisa kembali berkarya seperti sedia kala.
“Alhamdulillah, saya bisa sembuh. Kuncinya adalah menenangkan diri dan tidak terlalu banyak berpikir yang berat,” ujar Epy.
Baca Juga: Mediasi Gagal, Nikita Mirzani dan Reza Gladys Saling Tantang di Pengadilan!
Kepergian Epy Kusnandar meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan para penggemar. Selain dikenal sebagai aktor berdedikasi tinggi, Epy juga diingat sebagai sosok yang hangat, humoris, dan selalu mensyukuri kehidupan.
Warisan karya dan keteladanannya akan terus hidup di hati masyarakat Indonesia. (ce2)











