RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Yenny Kristianti, mengingatkan adanya potensi banjir akibat kiriman dari Sungai Cileungsi dan Cikeas. Menurutnya, dampak banjir kiriman biasanya lebih besar dibandingkan hujan lokal.
Ia meminta Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) untuk meningkatkan langkah antisipasi.
“Bencana di Kota Bekasi ini kan faktornya ada dua. Untuk alam disebabkan oleh cuaca ekstrem, kemudian ada lagi akibat kiriman air. Yang harus diantisipasi lebih adalah kiriman,” ungkapnya, Senin (8/12).
Pada rapat sebelumnya, Komisi II DPRD Kota Bekasi juga menyoroti kesiapan perangkat daerah seperti DBMSDA. Selain evaluasi progres pembangunan, Yenny memastikan langkah penanganan cuaca ekstrem dan potensi banjir telah dirancang secara terukur.
Ia menyampaikan bahwa DBMSDA telah memaparkan berbagai upaya pencegahan dan penanganan, mulai dari memastikan kesiapan pompa hingga memperketat pengawasan pintu air.
“Secara umum OPD telah menyiapkan langkah penanggulangan seperti memastikan kesiapan pompa, dan melakukan pengawasan di pintu air,” ucapnya.
Banjir akibat hujan lokal di beberapa titik pekan lalu menurut Yenny sudah relatif tertangani, banjir berhasil diupayakan suruh dalam waktu cepat seperti yang terjadi di Perumahan Jatibening.
Semua pihak mesti bekerjasama meminimalisir potensi banjir. Selain upaya yang dilakukan oleh pemerintah menurutnya, kesadaran masyarakat seperti tidak membuang sampah sembarangan juga dibutuhkan untuk meminimalisir potensi banjir.
“Juga dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk mencegah banjir ini, bagaimanapun itu penting,” tambahnya. (sur/adv)











