Berita Bekasi Nomor Satu

Hujan Lebat Selama Sepekan Bakal Guyur Sebagian Jabar, BMKG: Siaga Cuaca Ekstrem

Hujan deras mengguyur Kota Bekasi, di bawah flyover Jalan Ahmad Yani beberapa waktu lalu. Foto: Zakky Mubarok/radarbekasi.id.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung memprediksi sejumlah wilayah di Jawa Barat bakal diguyur hujan lebat selama sepekan ke depan.

Prakiraan tersebut dipengaruhi berbagai fenomena atmosfer aktif yang memicu peningkatan awan konvektif di kawasan Jawa Barat.

Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, mengungkapkan aktivitas gelombang atmosfer tipe Rossby masih terdeteksi kuat di wilayah Jabar.

BACA JUGA: Cuaca Ekstrem dan Banjir Libur Nataru, BPBD Kota Bekasi: Tingkatkan Kewaspadaan

Teguh juga menjelaskan sirkulasi siklonik di bagian selatan Sumatera turut memengaruhi terjadinya belokan angin dan konvergensi, sehingga peluang cuaca ekstrem semakin besar.

“Kondisi labilitas atmosfer yang berada pada kategori labil ringan hingga kuat mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan konvektif pemicu hujan lebat,” ujar Teguh di Bandung, dikutip dari JPNN, Rabu (10/12/2025).

Menurutnya, kelembaban udara di lapisan 850–500 mb masih cukup tinggi, berada di kisaran 50 hingga 95 persen. Situasi tersebut turut diperkuat suhu permukaan laut di perairan selatan Jawa yang tetap hangat, sehingga memudahkan pembentukan awan hujan.

Melalui hasil analisis model cuaca global maupun lokal yang dikombinasikan dengan data observasi, BMKG mencatat potensi hujan lebat disertai angin kencang berdurasi singkat bisa terjadi di sejumlah wilayah Jawa Barat dalam beberapa hari mendatang.

Teguh menyampaikan BMKG juga telah mengeluarkan beberapa rekomendasi bagi masyarakat serta pemerintah daerah untuk mengantisipasi ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan pohon tumbang.

“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan selalu memperbarui informasi cuaca resmi dari BMKG. Pahami potensi bencana di lingkungan sekitar dan segera lakukan langkah pengurangan risiko,” tuturnya.

Memasuki masa transisi dari kemarau menuju musim penghujan, masyarakat Jabar diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat muncul sewaktu-waktu.

“Masyarakat diharapkan mulai mengenali potensi bencana di lingkungannya dan memahami cara mengurangi risiko tersebut, misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, bergotong royong menjaga kebersihan, dan menata lingkungan sekitar,” kata Teguh. (cr1)