Berita Bekasi Nomor Satu
Bisnis  

Metland Kertajati Perkuat Pengembangan Kawasan Rebana Metropolitan lewat Kawasan Hunian dan Komersial Modern

DARI KIRI: Direktur PT Metropolitan Land Tbk, Nitik Hening; Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk, Anhar Sudradjat; Kepala Pelaksana Badan Pengelola Kawasan Rebana, Helmi Yahya; dan Direktur PT Metropolitan Land Tbk, Wahyu Sulistio, foto bersama pada kegiatan Media Gathering Metland Kertajati, Sabtu (13/12). FOTO: EKO ISKANDAR/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kawasan Cirebon–Patimban–Kertajati (Rebana) Metropolitan kini berkembang sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat. Perkembangan ini ditandai dengan percepatan pembangunan infrastruktur, tumbuhnya kawasan industri, serta meningkatnya minat investor berkat posisi strategis kawasan tersebut.

Hadirnya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, perluasan konektivitas jalan tol, serta perencanaan terpadu dari pemerintah semakin memperkuat proyeksi Rebana sebagai poros ekonomi dan industri masa depan. Hingga kuartal III 2025, tercatat terdapat 36 tenant industri di Kawasan Rebana dengan nilai investasi mencapai lebih dari Rp25 triliun, meningkat dibandingkan 2024.

Kepala Pelaksana Badan Pengelola Kawasan Rebana, Helmi Yahya, menyampaikan bahwa kawasan Rebana mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata Jawa Barat maupun nasional. Pada triwulan III 2025, pertumbuhan ekonomi Rebana mencapai 5,53 persen.

“Majalengka merupakan salahsatu daerah yang paling pesat perkembangan pembangunannya, laju pertumbuhan ekonomi triwulan III 2025 (YoY) mencapai 8,07 persen, tertinggi kedua di Rebana dan menyerap 18.933 tenaga kerja hingga triwulan III tahun 2025, tertinggi di Rebana,” ujar Helmi dalam paparan pada kegiatan Media Gathering Metland Kertajati, Sabtu (13/12).

Sejalan dengan perkembangan tersebut, Metland pada akhir 2024 memperkenalkan Metland Kertajati sebagai kawasan hunian dan komersial modern yang mendukung pesatnya pertumbuhan industri di Rebana.

“Kawasan industri berkembang pastinya memerlukan sarana tempat tinggal baik hunian ataupun hotel untuk long stay guest di sekitar kawasan dan Metland Kertajati menjawab kebutuhan tersebut,” ujar Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk, Anhar Sudradjat, dalam kesempatan yang sama.

Kawasan Rebana membutuhkan fasilitas yang tidak hanya mendukung mobilitas dan aktivitas industri, tetapi juga mampu menghidupkan kawasan. Kehadiran Metland Kertajati memberikan energi baru bagi pertumbuhan kawasan Rebana dan menjadi bagian penting dari transformasi wilayah ini menuju pusat ekonomi modern di Jawa Barat.

Sementara itu, Direktur PT Metropolitan Land Tbk, Nitik Hening, memaparkan konsep pengembangan Metland Kertajati yang mengusung konsep New City. Konsep ini memadukan hunian, pusat komersial, serta fasilitas publik seperti hotel, sarana pendidikan, fasilitas kesehatan, ruang terbuka hijau, hingga jaringan usaha yang saling terintegrasi.

Hunian di Cluster Sava Terra Metland Kertajati. FOTO: EKO ISKANDAR/RADAR BEKASI

BACA JUGA: Penjualan Rumah Tapak di Proyek Cibitung dan Cikarang Dongkrak Kinerja Metland

Pada tahap pertama pembangunan, Metland Kertajati membuka lahan seluas empat hektare melalui proyek bertajuk Sava Terra. Tahap ini menghadirkan berbagai produk berupa rumah tapak, ruko, serta rumah kos (rukos) yang saat ini telah habis terjual.

“Saat ini sedang dipasarkan Ruko Dharmawangsa, untuk menghidupkan area komersial dan sedang mempersiapkan Cluster Tanasultan, hunian premium,” ujar Niti.

Pilihan luas tanah dari 160 meter persegi sampai 256 meter persegi yang dibandrol harga mulai Rp2,7 miliar dengan target pasar masyarakat lokal yang menginginkan peningkatan kualitas hidup melalui hunian yang lebih berkelas tanpa harus pindah jauh dari daerah yang sudah mereka kenal.

Metland Smara Hotel

Direktur PT Metropolitan Land Tbk, Wahyu Sulistio, menyampaikan langkah strategis Metland dalam mengembangkan jaringan bisnis hotel di bawah naungan Metland Hotel Grup (MHG) dengan menggunakan nama Metland pada hotel-hotel yang dikembangkan.

Langkah ini diambil dengan tujuan nama Metland menjadi jaminan kualitas dan layanan yang baik serta membangun loyalitas kepada brand Metland.

Nomenklatur dibuat berdasarkan bintang mulai dari bintang tiga, bintang empat dan bintang empat plus dan kategori hotel bisnis, resort atau butik. Metland Smara merupakan penamaan hotel berbintang empat kategori hotel bisnis (city). Smara diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti cinta, yang diterjemahkan ke dalam pengalaman menginap yang hangat, ramah dan penuh kenyamanan.

“Pemilihan nama Smara sama dengan Venya pada Metland Venya yang sudah beroperasi sebelumnya yang juga diambil dari Bahasa Sansekerta Venya yang artinya dicintai,” jelas Wahyu.

Metland Smara Hotel Kertajati yang terlah beroperasi lebih dulu sejak 2021 merupakan bagian dari pengembangan Metland Kertajati. Sesuai kategorinya Metland Smara Hotel Kertajati menargetkan kegiatan MICE dan kebutuhan akomodasi modern bagi korporasi bisnis dan industri Kawasan Rebana yang terus meningkat.

Nama Meland Smara akan menjadi nama hotel bintang empat Metland yang akan digunakan pada pengembangan hotel lainnya di berbagai lokasi strategis, termasuk rencana kehadirannya di Bekasi.

“Saat ini MHG mengelola enam hotel milik Metland dan segera menjadi delapan hotel dengan seiring dengan proses pembangunan Metland Smara Bekasi dan Metland Marron Tomohon,” tutup Wahyu. (oke)