Berita Bekasi Nomor Satu

Warga Serbu Pasar Murah di Bekasi Barat

ANTRE: Warga menukarkan kupun untuk mengikuti operasi pasar murah bersubsidi yang digelar Pemkot Bekasi di halaman Kantor Kecamatan Bekasi Barat, Selasa (16/12).

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Lonjakan harga bahan pokok kian menekan ekonomi rumah tangga warga Kota Bekasi. Kondisi itu memicu tingginya antusiasme masyarakat memanfaatkan operasi pasar murah bersubsidi yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, seperti terlihat di halaman Kantor Kecamatan Bekasi Barat, Selasa (16/12).

Sejak pagi, ratusan warga tampak mengantre panjang demi mendapatkan paket sembako bersubsidi. Berbeda dengan operasi pasar pada umumnya, kegiatan kali ini tidak melibatkan stan distributor atau ritel. Pemkot Bekasi memilih menyalurkan subsidi langsung pada paket sembako yang dijual kepada warga.

Salah seorang warga, Nurhasanah (47), mengaku rela mengantre demi menekan pengeluaran rumah tangga di tengah mahalnya harga kebutuhan pokok.

“Buat ngurangin pengeluaran,” ujarnya singkat.

Dengan harga Rp75 ribu, Nurhasanah membawa pulang satu paket sembako berisi beras 5 kilogram, minyak goreng 2 liter, tepung terigu 1 kilogram, dan gula pasir 1 kilogram. Menurutnya, harga tersebut jauh lebih murah dibandingkan harga di pasaran.

“Alhamdulillah, Rp75 ribu dapat segini. Kalau di warung, paling cuma dapat beras saja,” katanya.

Dalam pelaksanaannya, warga yang membeli paket sembako wajib membawa KTP. Data pembeli kemudian dicocokkan dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Operasi pasar murah ini diprioritaskan bagi warga yang masuk dalam kategori desil 1 hingga 5.

Plt Camat Bekasi Barat, Dewi Astiyanti, mengatakan kuota operasi pasar murah di wilayahnya mencapai sekitar 2.000 paket, dengan alokasi 400 paket untuk masing-masing kelurahan.

“Target utama adalah warga yang terdata dalam DTSEN. Mereka membawa KTP dan kami verifikasi dengan data yang ada. Sebelumnya juga sudah kami informasikan melalui masing-masing RW,” ujar Dewi.

Ia mengakui antusiasme warga sangat tinggi. Antrean bahkan sudah terbentuk sejak pagi hari, tak lama setelah kegiatan dimulai.

“Kondisi ekonomi warga memang beragam, dan program ini sangat membantu. Kami akui masih banyak masyarakat yang membutuhkan kehadiran pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi rumah tangga,” ucapnya.

Selain warga yang masuk dalam desil 1 hingga 5, masyarakat umum juga diberi kesempatan mengakses pasar murah mulai pukul 13.00 WIB, dengan syarat paket sembako masih tersedia.

Analis Perdagangan pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kota Bekasi, Eko Wijatmiko, menjelaskan operasi pasar murah dengan skema subsidi langsung baru diterapkan Pemkot Bekasi pada akhir 2025 dan dilaksanakan di seluruh kecamatan.

“Pada operasi pasar murah kali ini, pemerintah tidak hanya memfasilitasi tempat, tetapi juga memberikan subsidi langsung pada bahan pokok untuk mengurangi beban pengeluaran rumah tangga,” jelasnya.

Untuk Kecamatan Bekasi Barat, Disdagperin mengalokasikan lebih dari 2.000 paket sembako, disesuaikan dengan jumlah penduduk. Ke depan, skema subsidi ini berpeluang dilanjutkan setelah dilakukan evaluasi.

“Hasil pelaksanaan kali ini akan kami evaluasi. Permintaan masyarakat pasti tinggi, sementara kuota terbatas,” pungkasnya. (sur)