RADARBEKASI.ID, BEKASI – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap alasan di balik penyegelan tujuh ruang kerja di Kompleks Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam operasi tangkap tangan (OTT) di wilayah tersebut, Kamis (18/12) malam.
Tujuh ruangan yang disegel penyidik antirasuah tersebut meliputi ruang kerja Bupati Bekasi; ruang kerja Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Budaya beserta sekretarisnya; ruang kerja Kepala Dinas Cipta Karya dan Penataan Ruang beserta sekretarisnya; serta ruang kerja Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi beserta sekretarisnya.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengatakan penyegelan dilakukan untuk kepentingan penyidikan, khususnya dalam upaya melengkapi alat bukti pada perkara OTT tersebut.
“Kemudian, tim tentunya juga melakukan penyegelan dalam kegiatan penangkapan di Bekasi ini untuk beberapa lokasi dalam kebutuhan nanti untuk melengkapi barang bukti yang dibutuhkan dalam proses penyidikan,” ujar Budi saat ditemui awak media di gedung Merah Putih KPK Jakarta, Jumat (19/12).
BACA JUGA: Ada Segel KPK di Kediaman Kajari Kabupaten Bekasi, Jubir KPK Bilang Begini
Sejauh ini, lanjut Budi, penyidik KPK telah mengamankan dan menyita barang bukti berupa uang tunai senilai ratusan juta rupiah yang ditemukan saat proses OTT terhadap Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang.
“Tim juga mengamankan dan menyita barang bukti dalam bentuk uang tunai dalam jumlah ratusan juta. Nanti detilnya kami akan sampaikan saat Press Conference,” ungkapnya.
Selain itu, KPK juga mengamankan ayah dari Bupati Bekasi, H M Kunang atau yang dikenal sebagai Abah Kunang, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Desa Sukadami, Kecamatan Cikarang Selatan. Ia diamankan bersama tujuh orang lainnya dan dibawa ke Gedung Merah Putih KPK untuk menjalani pemeriksaan intensif.
“Jadi di antara tujuh orang yang diamankan, salah satunya ayah dari bupati (HM Kunang) juga diamankan,” jelasnya.
Lebih lanjut, KPK menyinyalir adanya dugaan suap yang berkaitan dengan sejumlah proyek di Kabupaten Bekasi dalam kasus OTT tersebut.
“Nah, ini masih terus didalami di antaranya terkait dengan proyek-proyek di Bekasi,” kata Budi.
“Suap gitu?”, tanya wartawan. “Iya,” jawab Budi dengan nada tegas. (cr1)









