Berita Bekasi Nomor Satu

Disdik Bakal Tarik Guru ASN

ASN
TAHAP PENYELESAIAN: Pekerja menyelesaikan pembangunan gedung Sekolah Disabilitas Terpadu SDLB/SMPLB (Disabilitas Fisik dan Sensorik Netra) di Jalan Pramuka, Margajaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, belum lama ini. Raiza Septianto Radar Bekasi
ASN
TAHAP PENYELESAIAN: Pekerja menyelesaikan pembangunan gedung Sekolah Disabilitas Terpadu SDLB/SMPLB (Disabilitas Fisik dan Sensorik Netra) di Jalan Pramuka, Margajaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, belum lama ini. Raiza Septianto Radar Bekasi

Radarbekasi.id – Dinas Pendidikan Kota Bekasi bakal menarik guru Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Guru atau Tenaga Kependidikan (GTK) di wilayah setempat untuk bisa mengajar di Sekolah Disabilitas Terpadu SDLB dan SMPLB (Disabilitas Fisik dan Sensorik Netra).

Sekolah yang pembangunannya sudah memasuki tahap penyelesaian itu akan memulai kegiatan belajar mengajar pada tahun ajaran 2020/2021. Rencananya, sekolah itu akan diresmikan oleh Pemerintah Kota Bekasi pada 10 Maret 2020, bertepatan dengan HUT ke-23 Kota Bekasi.

Kepala Bidang Perencanaan dan Program Dinas Pendidikan Kota Bekasi Krisman Irwandi mengatakan, dari sarana prasana sepenuhnya sudah terpenuhi. Sedangkan tenaga pengajar, pihaknya akan menarik guru yang ada.

”Kita nggak ada rekrutmen, jadi kalau untuk tenaga pengajar, Disdik akan mengambil dari tenaga pengajar yang sudah ada. Nanti tahapnya kita data dulu semua guru yang ada di Kota Bekasi, siapa yang memenuhi kualifikasi nanti baru kita tugaskan untuk mengajar di sekolah disabilitas itu,” tutur Krisman, kepada Radar Bekasi, Selasa (21/1).

Syarat guru yang akan mengajar yakni memiliki ijazah kualifikasi pendidikan SLB. Apabila syarat tersebut terpenuhi oleh guru, Disdik akan memberikan surat perintah mengajar ke sekolah disabilitas tersebut.

”Ini sekolah kan punya negara jadi kita juga mengambil tenaga pengajarnya dari pemerintah dan tidak ada kerjasama antara organisasi guru apapun,” tegasnya.

Sekolah dua lantai itu memiliki kapasitas enam ruangan kelas. Nantinya penerimaan jumlah siswa akan disesuaikan dengan rasio tenaga mengajar.

Disdik menargetkan sebanyak 60 siswa dapat tertampung di sekolah tersebut. ”Jumlah siswa yang ada nantinya akan kami sesuaikan dengan guru pengajar, biasanya kalau di SLB 1 kelas itu maksimalnya 10 orang karena berbeda dengan sekolah pada umunya,” pungkasnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin