Radarbekasi.id – Badan permusyawaratan Desa (BPD) di 16 Desa Kabupaten Bekasi yang akan menghelat Pilkades serentak 2020 telah selesai membentuk panitia. Berdasarkan informasi masing-masing BPD telah memilih dan menetapkan 11 orang dalam kepanitiaan tersebut, pada 25 Januari 2020 kemarin.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Bekasi, Maman Firmasyah mengatakan, seluruh desa telah menyerahkan daftar nama panitia pemilihan.
”Untuk proses pembentukan panitia Pilkades sudah dilakukan oleh BPD di tiap-tiap Desa, semoga pilihan itu sesuai harapan kami, dan memang merupakan pilihan terbaik sehingga dapat bekerja maksimal dalam Pelaksanaan Pilkades,” kata Maman, Senin (27/1).
Dari seluruh daftar nama panitia Pilkades serentak 2020 yang telah dipilih, dia menyebut, mereka berhak mendapatkan honor selama bertugas melaksanakan penyelenggaraan Pilkades serentak 2020. Honor akan diberikan per tahapan.
”Honor yang diterima panitia sesuai tahapan Pilkades, bukan perbulan,” ucapnya singkat tanpa mau memberikan besaran nominal, dan mulai tahapan apa para panitia tersebut mendapatkan honor itu.
Terpisah, Ketua BPD Karangharja Safwan menyampaikan, terkait besaran honor yang akan diterima para panitia Pilkades 2020 hingga kini belum ditetapkan secara pasti oleh bupati. Tapi, kalau sesuai dari rancangan anggaran yang dibuat setiap tahapan besarannya antara, Rp900 ribu sampai Rp1,5 juta.
”Jadi, kalau sesuai rancangan anggaran yang kita tahu itu nilainya untuk anggota sebesar 900 ribu, sedangkan ketua dapat 1,5 juta pertahapan. Tapi ini belum pastinya, kita juga ingin pastikan lagi ini ke Pemda dalam waktu dekat. Banyak yang mau kita pertanyakan,” ujarnya.
Menurut Safwan, salah satu yang ingin ditanyakan itu mengenai anggaran Pilkades serentak 2020, dimana semestinya sudah dapat dicairkan khususnya untuk memberikan honor para panitia yang saat ini sudah mulai bekerja dan menerima SK dari pihaknya.
”Idealnya kan honor itu sudah diberikan, karena saat ini mereka sudah mulai bekerja dalam rangka membuat rancangan anggaran belanja (RAB). Tugas mereka ini kan butuh dana, seperti makan dan minum. Tapi dananya juga belum turun, jadi mungkin sementara mereka pakai dana talangan dulu,” pungkasnya.(cr49)