Berita Bekasi Nomor Satu

Workshop Silabus RPP Berbasis Karakter

Workshop
FOTO BERSAMA: Guru sejarah SMK di wilayah Kabupaten Bekasi foto bersama usai mengikuti Workshop Silabus RPP Berbasis Karakter di SMK Telekomunikasi Telesandi.Istimewa
Workshop
FOTO BERSAMA: Guru sejarah SMK di wilayah Kabupaten Bekasi foto bersama usai mengikuti Workshop Silabus RPP Berbasis Karakter di SMK Telekomunikasi Telesandi.Istimewa

Radarbekasi.id – Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sejarah Kabupaten Bekasi helat Workshop Silabus Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berbasis Karakter di SMK Telekomunikasi Telesandi.

Workshop ini menyikapi Keputusan Mendikbud yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor 14 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, tertanggal 10 Desember 2019, yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.

Dalam surat itu, Mendikbud Nadiem Makarim memberikan kebebasan bagi sekolah dan setiap guru untuk mengembangkan format RPP secara mandiri untuk sebesar-besarnya keberhasilan belajar murid.
Selain sekolah, kelompok guru mata pelajaran sejenis dalam sekolah, Kelompok Kerja Guru/Musyawarah Guru Mata Pelajaran (KKG/MGMP), dan tiap guru untuk memilih, membuat, menggunakan pembelajaran mandiri. Melalui workshop ini, akan dihasilkan suatu kesepakatan bersama tentang penulisan RPP terbaru.

”Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 40 guru-guru sejarah SMK baik negeri maupun swasta di wilayah Kabupaten Bekasi,” ujar Ketua MGMP Sejarah SMK Kabupaten Bekasi Rahmawati, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/1).

Dijelaskannya, kegiatan ini sebagai upaya agar guru SMK tidak tertinggal dalam menyikapi penerapan kurikulum berbasis karakter. Menurutnya, sudah menjadi tugas guru untuk selalu mengikuti perkembangan khususnya terkait kebijakan pemerintah mengenai kurikulum yang selalu berubah-ubah setiap kali berganti kepemimpinan.

”Dengan adanya workshop ini kita bisa mempersiapkan semuanya agar tidak tertinggal jauh,” ujarnya.

Rahmawati mengatakan, workshop penyusunan RPP sudah menjadi program rutin yang dilaksanakan oleh organisasi guru di Kabupaten Bekasi. Menurutnya, penyusunan RPP harus dilakukan dengan tepat dan tidak menghabiskan banyak waktu serta tenaga.

Sedangkan dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berorientasi pada murid dengan mempertimbangkan kesiapan, ketertarikan, dan kebutuhan belajar di kelas.

”Tujuan dari pada kegiatan ini agar para guru memiliki pegangan pada saat mengajar, sehingga kegiatan belajar mengajar lebih terarah, dan efisien,” katanya.

Salah satu narasumber workshop Instruktur Nasional Teguh Wahyudi menyampaikan, esensial dari kepentingan peserta didik tetap harus diutamakan. Sejarah merupakan gerakan pendidikan dibawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah fikir dan olahraga yang melibatkan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai gerakan nasional evaluasi mental.

”Sejarah adalah yang mengedepankan religiositas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan integritas. Oleh karenanya itu harus tetap digunakan sebagai salah satu dasar penerapan RPP,” ujar Teguh.
Sehingga meskipun terdapat pemangkasan dalam penulisan RPP, lanjut dia, hendaknya karakter dan nilai-nilai keterampilan berfikir kritis, pemecahan masalah, berkolaborasi, keterampilan berkreasi dan keterampilan berkomunikasi harus ditanamkan kepada peserta didik.

”Jadi disinilah peran guru dalam melakukan pembinaan, pembimbingan, pengarahan, kepada peserta didiknya sekarang tidak ada lagi guru ogah-ogahan dalam mengajar. Karena sekarang bukan hanya pengetahuan semata yang diperlukan melainkan juga sikap keterampilan, makanya para guru harus dilengkapi dengan perangkat pembelajaran yang memadai,” tukasnya. (dew)