BEKASI-Warga Natuna terus menyuarakan penolakan kedatangan warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China, yang akan menjalani observasi di Lanud Raden Sadjad. Para pendemo membakar ban di lokasi.
“Informasinya yang saya terima demikian (bakar ban),” kata Kabid Humas Polda Kepulauan Riau (Kepri) Kombes Harry Goldenhardt saat dimintai konfirmasi, Minggu (2/2/2020).
Harry menyebut personel TNI dan Polri yang berjaga di lokasi tengah melakukan dialog dengan warga yang berunjuk rasa. Situasi di lokasi menurutnya sudah berangsur kondusif.
“Ya itu kan dinamika yang terjadi di sana. Seluruh pemangku kepentingan di sana, TNI/Polri sedang membangun dialog dengan warga masyarakat di sana,” ujarnya.
Harris mengatakan Kapolres Natuna turut terjun ke lokasi untuk melakukan dialog dengan warga. Situasi saat ini berangsur kondusif meski masyarakat di Natuna terus menyuarakan penolakan kedatangan WNI dari Wuhan.
“Masih dilakukan pendekatan dan dialog oleh petugas keamanan di sana. Bapak Kapolres Natuna berada di lokasi untuk berdialog dengan masyarakat dan memberikan pemahaman,” jelas Harris.”Situasi cenderung kondusif ya, masih kondusif. Memang ada penolakan warga, ya, tapi ini masih dilakukan dialog,” imbuhnya.
Seperti diketahui, sebanyak 238 WNI dari Wuhan, China telah tiba di Batam, Minggu (2/2) pagi tadi. WNI yang dievakuasi langsung bertolak ke Natuna menaiki pesawat TNI untuk menjalani karantina di Natuna selama dua minggu. (zar/det)